Pencetak Hafiz dari Kampung Tanaka

Pencetak Hafiz dari Kampung Tanaka
Ustaz Agus Imam Bukhori tengah bersama santri-santrinya yang melakukan murojaah, Rabu (16/5). Foto Radar Malang/JPNN.com

”Ini namanya murojaah. Jadi, mereka mengulangi hafalan. Untuk santri yang baru, mereka hafalannya masih sambil membaca Alquran,” kata Ustad Agus Imam Bukhori, pengasuh Ponpes Tahfidzul Qur’an Putra Putri Al Falah.

Agus mengungkapkan, ponpesnya baru setahun ini berdiri. ”Tepatnya sejak awal Ramadan tahun lalu,” kata pria berusia 43 tahun ini.

Sebelum mendirikan pondok sendiri, Agus menjadi guru mengaji di Tempat Pendidikan Al Qur’an (TPQ) Desa Kluwut, Kecamatan Wonosari, yang terhitung masih bertetangga dengan Desa Bangelan.

”Sejak menikah, saya menjadi guru mengaji untuk anak-anak kampung di desa itu,” kata Agus yang menikah dengan Maslahah pada 2002 silam.

Seiring berjalannya waktu, santri yang belajar pada Agus makin banyak. ”Musala Kluwut yang biasa kami gunakan sampai tidak muat,” ungkap dia.

Hingga ada salah seorang wali santri yang menyarankan Agus untuk membuka ponpes sendiri. Apalagi, ada orang yang bersedia mewakafkan tanahnya seluas 612 meter persegi untuk ponpes. Meski sudah ada lahan, sang istri sempat ragu pada awalnya.

”Dia bilang, bagaimana membangun ponpesnya? Bagaimana cari makannya?” ujar dia.

Dia pun lantas memberikan jawaban untuk meyakinkan istrinya. ”Allah yang mencukupi. Kalau Allah mengizinkan, gak akan sulit,” kata Agus yang pernah menimba ilmu di 12 ponpes antara 1991–2001 itu.

Setelah salat Duhur berjamaah, para santri, baik putra maupun putri, melafalkan ayat suci Alquran.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News