Pendekatan Budaya Kunci Keharmonisan Masyarakat di Papua

Pendekatan Budaya Kunci Keharmonisan Masyarakat di Papua
Warga di Papua tampak antusias memeriahkan HUT ke-76 RI. Foto: dok Lembaga Masyarakat Adat/LMA Pegunungan Bintang

jpnn.com, JAKARTA - Di Papua, agama merupakan bagian penting pada sistem sosio-kultural masyarakat yang didasarkan pada prinsip satu tungku tiga batu, yaitu pemerintah, adat, dan agama.

Tiga batu juga biasa diasosiasikan dengan tiga agama; Islam, Kristen, dan Katolik. Untuk menjaga prinsip ini pola pendidikan yang diterapkan menjadi jalan penting bagi keberlangsungannya, terutama dalam membangun harmonisasi kehidupan.

Melalui pendidikan, nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraaan atas dasar kemanusiaan diwariskan dan diajarkan kepada para generasi baru di Papua.

Hal ini disarikan dari webinar internasional bertajuk “Religions Education and the challenge of harmony In papua-indonesia and cape-town-south Africa: A comparison yang menghadrikan tokoh papua dan cendekiawan Afrika Selatan.

Mengapa disandingkan dengan Afrika Selatan?

Menurut cendekiawan Afrika Selatan, Prof Nuraan Davids, Afrika Selatan memiliki hubungan sejarah dengan Indonesia dimana banyak imigran yang masuk dari berbagai negara salah satunya dari Indonesia.

Sejak masa Apartheid, pendidikan muslim telah berkembang dengan dua jalur, yaitu pendidikan di masjid-masjid dan di sekolah muslim. Perkembangan tersebut terus terjadi di masa Post Apartheid dan masa reformasi.

Ia juga mengapresiasi harmonisasi di Papua. Menurutnya, harmoni di Papua, Komunitas muslim di Afrika Selatan khususnya di Cape Town mengambil contoh positif dari komunitas muslim di Indonesia karena sejarah yang sangat dekat.

Harmoni di pemerintahan Papua juga tergambar dalam istilah 1 tungku 3 batu, dimana 3 batu tersebut merupakan perwakilan islam, Kristen dan katolik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News