Penderita Kanker Kini Bisa Bernapas Lega, BRIN Ciptakan Inovasi Samarium

Penderita Kanker Kini Bisa Bernapas Lega, BRIN Ciptakan Inovasi Samarium
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menciptakan inovasi produk Samarium (Sm) 153 EDTMP untuk meringankan nyeri para penderita kanker. Foto: tangkapan layar laman BRIN

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah harus serius menangani tingginya kasus kanker di Indonesia.

Sebagaimana dilansir dari laman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), kasus kanker di Indonesia pada 2020 mencapai 396.914 kasus dan kematian 234.511 kasus.

Dalam beraktivitas, para penderita kanker kerap merasakan nyeri yang luar biasa ketika metastasis sudah sampai tulang.

Sebagaimana diketahui, metastasis merupakan penyebaran sel kanker dari satu organ tubuh ke jaringan tubuh lain.

Penderita kanker bisa merasakan nyeri ini di sekitar tempat kanker maupun jauh dari awal munculnya penyakit tersebut.

Namun, para penyintas kanker kini bisa bernafas lega.

Sebab, rasa nyeri yang selama ini dirasakan berkurang dengan pemberian Samarium (Sm) 153 EDTMP.

Seperti dilansir dari laman BRIN, Samarium merupakan radiofarmaka hasil inovasi di bidang kedokteran nuklir yang diproduksi BRIN melalui Organisasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN).

Kini, rasa nyeri yang selama ini dirasakan penderita kanker bisa berkurang dengan pemberian Samarium (Sm) 153 EDTMP

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News