Pendukung Donald Trump Serang Gedung Kongres, 1 Tewas, Amerika Serikat Kacau
FBI mengungkapkan pihaknya telah melucuti dua benda, yang diduga merupakan alat peledak.
Peristiwa itu merupakan serangan paling menghancurkan terhadap bangunan sangat penting tersebut sejak militer Inggris membakarnya pada 1814, menurut Capitol Historical Society.
Peristiwa kerusuhan itu berkecamuk setelah Trump, yang sebelum pemilu menolak menyerahkan kekuasaan secara damai jika dirinya kalah, berpidato di hadapan ribuan pemrotes.
Dalam pidatonya, Trump mengulangi klaim tidak berdasar bahwa pemilihan presiden telah dirampas darinya akibat kecurangan dan penyimpangan yang meluas.
Twitter lantas membatasi para pengguna untuk membagikan lagi video Trump. Sementara itu, Facebook menghapus semua video tersebut untuk menghindari kemunculan risiko kekerasan.
Wakil Presiden Mike Pence, yang memimpin sidang gabungan di Kongres, sudah dibawa keluar dari ruang Senat.
Selain itu, ratusan anggota Dewan Perwakilan Rakyat, staf dan pers kemudian dievakuasi ke sebuah lokasi yang dirahasiakan. (antara/jpnn)
Mereka berupaya membatalkan kekalahan Donald Trump dan memaksa Kongres menunda pengesahan kemenangan Joe Biden.
Redaktur & Reporter : Adek
- Setelah TikTok, Amerika Serikat Bersiap Cekal DJI
- Xi Jinping Ingin China Jadi Mitra Amerika, Bukan Pesaing
- Resmi! Tetangga Amerika Serikat Ini Akui Kedaulatan Negara Palestina
- Sebut BI Fast Punya Kelemahan, Deni Daruri Sarankan Belajar dari AS
- China Menilai Amerika Serikat Munafik, Sorot Bantuan untuk Ukraina
- DBL Camp 2024 Hadir di Jakarta, Ratusan Pelajar Berebut 12 Tiket ke Amerika Serikat