Penebangan Liar Penyebab Banjir Bandang di Sulteng

Penebangan Liar Penyebab Banjir Bandang di Sulteng
Banjir bandang di Sigi, Sulteng pada Minggu (28/4/2019) menghancurkan ratusan rumah. Foto: Wahyu /RAKYAT BENGKULU/Jawa Pos

jpnn.com, SIGI - Bencana banjir bandang menerjang Desa Bangga, Desa Balongga, Desa Poi, Desa Rogo, dan beberapa desa lain di Dolo Selatan, Sigi, Sulteng pada Minggu (28/4/2019) siang.

Ratusan rumah warga dan puluhan fasilitas umum rusak berat. Banyak jembatan dan jalan umum yang terputus.

BACA JUGA: BMKG: Waspada Potensi Banjir dan Longsor di Sulawesi Tengah

Desa Bangga menjadi desa dengan kerusakan terparah. Sekitar 500 rumah warga rusak berat. Tidak sedikit yang tertimbun pasir hingga hanya terlihat bagian atapnya.

“Kami hampir 100 orang berada di satu atap rumah, sekitar 6 sampai 8 jam di atap,” keluh Narvin, warga Desa Bangga.

Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta menduga, banjir bandang dipicu maraknya penebangan pohon secara liar. Indikasinya, masih banyak orang yang berjualan kayu di pinggir jalan.

“Saya tidak menuduh, ya. Tapi, orang jualan kayu di pinggir jalan itu kayunya dari mana, tidak mungkin dari Sulawesi Barat dan Selatan, paling dari sekitar sini,” katanya kepada Jawa Pos Radar Sulteng.

“Saya tahu, di situ ada mata pencaharian, tapi kalau menebang pohon saya pikir jangan,” lanjut Irwan.

Bupati Sigi menduga banjir bandang dipicu maraknya penebangan pohon secara liar. Indikasinya, masih banyak orang yang berjualan kayu di pinggir jalan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News