Peneliti Australia Ciptakan Tisu Jantung Manusia yang Berdetak


Peneliti di Queensland, Australia, berhasil menciptakan otot jantung manusia yang berdetak, serta tisu atau jaringan jantung yang mampu memperbaiki dirinya sendiri, dengan mempergunakan sel induk atau stem cells.
Dokter James Hudson dan Dokter Enzo Porello dari University of Queensland yang bekerja sama dengan peneliti Jerman berhasil membuat sampel tersebut di laboratorium, dan akan menggunakannya untuk studi biologi jantung dan penyakit.
"Teknologi yang dipatenkan ini memungkinkan kami melakukan eksperimen pada tisu jantung manusia," kata Dr Hudson kepada ABC.
Sebelumnya kalangan peneliti belum memiliki tisu "hidup" sebagai bahan studi, tapi sekarang para ilmuwan telah memiliki otot jantung yang layak dan berfungsi untuk bahan kajian.
Dr Hudson mengatakan hal ini akan membantu mereka memodel penyakit kardiovaskular, memeriksa obat-obatan baru serta menyelidiki perbaikan jantung.
"Tisu yang masih muda diketahui memiliki kemampuan meregenerasi cedera - sesuatu yang tidak terjadi secara alami pada tisu yang sudah dewasa," jelasnya.
"Di laboratorium kami menggunakan es batu untuk membunuh bagian dari jaringan tersebut dan meninggalkan otot sekitarnya yang sehat dan layak," katanya.
"Kami menemukan bahwa ketika kita melukai jaringan tersebut, maka fungsi otot pulih sepenuhnya karena sel-sel beregenerasi. Ini kontras dengan apa yang terjadi secara normal di jantung dimana kita dapati bagian yang 'mati'," jelasnya.
Peneliti di Queensland, Australia, berhasil menciptakan otot jantung manusia yang berdetak, serta tisu atau jaringan jantung yang mampu memperbaiki
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina