Penerapan Credit Scoring dan Teknologi AI Wujudkan Pembiayaan Berkelanjutan BPR/BPRS

Penerapan Credit Scoring dan Teknologi AI Wujudkan Pembiayaan Berkelanjutan BPR/BPRS
Penerapan Credit Scoring dan Teknologi AI Wujudkan Pembiayaan Berkelanjutan BPR/BPRS. Foto: dok. CBI

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 1 DKI Jakarta dan Banten (KR01) Roberto Akyuwen menyampaikan perkembangan kredit BPR/BPRS di wilayahnya.

Menurut Roberto, rasio kredit bermasalah di Jakarta dan Banten, melebihi threshold 5% sebagai akibat dampak pandemi Covid-19 sejak 2020. 

Dia mengungkapkan hal tersebut dalam seminar bertajuk 'Pemberdayaan Credit Scoring dan AI Technology untuk perluasan produk dan layanan perbankan guna mewujudkan pembiayaan berkelanjutan BPR dan BPRS' yang diselenggarakan Credit Bureau Indonesia (CBI).

"Oleh karena itu, BPR/BPRS dituntut agar makin efisien dalam menjalankan proses bisnis yang digitalisasi," kata Roberto, dalam keterangannya, Sabtu (27/5).

Roberto mengatakan bahwa hal itu menjadi salah satu fokus OJK KR01 dalam pengembangan industri BPR/BPRS yang dihadapkan pada peningkatan persaingan usaha.

Penerapan Artificial Intelligence (AI) dan pemanfaatan Credit Scoring untuk analisis pengajuan kredit dari CBI sebagai Lembaga Prngelola Informasi Perkreditan (LPIP) diharapkan dapat mengakselerasi digitalisasi kegiatan usaha BPR/BPRS.

"Sebagaimana tertuang secara khusus dalam Pilar dua Roadmap Pengembangan Perbankan Indonesia, Akselerasi Transformasi Digital," lanjutnya.

Dalam sosialisasi Market Conduct untuk BPR/BPRS Regional 1, dibutuhkan penggunaan teknologi dalam melakukan pengawasan perilaku pelaku usaha jasa keuangan.

Pemberdayaan Credit Scoring dan AI Technologymemperluas produk dan layanan perbankan guna mewujudkan pembiayaan berkelanjutan BPR/BPRS.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News