Penerbangan Indonesia Diaudit, Target 70 Persen Dinilai Laya
Dalam perjanjian tersebut, French DGAC akan mengirim tenaga ahlinya untuk membantu pemerintah Indonesia mengevaluasi sistem keselamatan penerbangan.
Hasil masukan dari French DGAC tersebut yang dilakukan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara untuk memperbaiki pendukung dunia penerbangan di Indonesia.
Menurut Agus, salah satu tujuan memperbaiki dunia penerbangan di Indonesia ini adalah untuk membantu sektor pariwisata.
Agus mengatakan pihaknya kini juga telah merampungkan delapan bandara yang ditunjuk sebagai proyek strategis nasional.
Empat bandara direvitalisasi, yakni Bandar Udara Babullah Ternate, Bandar Udara Radin Inten Ii Lampung, Bandar Udara Tjilik Riwut Palangkaraya, dan Bandar Udara Syamsuddin Noor Banjarmasin.
Empat bandara lainnya dibangun baru. Bandara tersebut adalah Bandar Udara Kertajati Majalengka, Bandar Udara Kulon Progo, Bandar Udara Sebatik Di Kalimantan Utara, dan Bandar Udara Achmad Yani – Semarang. (LYN)
Agus menargetkan hasil audit nanti dapat nilai 70 persen dunia penerbangan Indonesia dinilai layak.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Pesawat Terjatuh di BSD, 3 Penumpang Meninggal
- Setelah dari Amerika Serikat, Menteri AHY Langsung ke Bali Hadiri World Water Forum
- Berkunjung ke Desa Pambotanjara, Mensos Risma Janji Carikan Sumber Air Bersih Terdekat
- Pendaftaran CPNS 2024: 5 Hari Dibuka, Sebegini Jumlah Peserta Pilih Instansi, Mengejutkan
- Selamat Jalan Prof Salim Said, Jenazah Dimakamkan di Liang Kubur Sang Ibu
- Anggap Cederai Rasa Keadilan, KMI Desak KPK Tinjau Ulang Kasus Korupsi Lucianty