Peneror Bom itu Ternyata Tukang Becak

Peneror Bom itu Ternyata Tukang Becak
Peneror Bom itu Ternyata Tukang Becak
PADANG -- Siapa bisa menyangka, pelaku teror bom ke RII Madiun Agustus lalu adalah seorang tukang becak. Hanya saja, Syahril (40) bukanlah tukang becak biasa. Di Pasa Bawah tempat biasa becaknya mangkal, dia dikenal vokal. Akibat ulahnya mengirim SMS berbau teror itu, Syahril terpaksa libur dari profesinya itu. Pasalnya, setelah diamankan di Mapolresta Bukiktinggi, warga Koto Gadang, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam itu dibawa anggota Polres Madiun, Jawa Timur untuk diproses.

Proses hukum ditempuh aparat kepolisian karena yang bersangkutan nekad mengirimkan SMS yang bernada ancaman bom ke RRI Madiun sebanyak tiga kali pada Agustus lalu. SMS yang dikirim ke RRI itu menyebutkan bom sudah diletakkan di RRI itu dan akan meledak pada pukul 18.00 WIB Selasa (1/9) sekitar pukul 17.00 WIB.

Kapolresta Bukittinggi AKBP Eko Parasetyo Siswanto menjelaskan, yang bersangkutan berhasil diringkus di seputaran Jalan Sudirman Bukiktinggi oleh jajaran Polresta Bukiktinggi dan jajaran Polres Madiun. Untuk pengembangan lebih lanjut, yang bersangkutan dibawa ke Polres Madiun untuk diperiksa.

Penjelasan lebih detil disampaikan Kapolsek IV Koto AKP Hendra Restuadi kepada JPNN. Dikatakan, apa yang dilakukan Syahril tersebut hanya sebagai penyaluran isi pikirannya. Sebab, sehari-hari dia berprofesi sebagai tukang becak di Pasa Bawah yang terkenal sangat vokal. Dia mengirimkan SMS tersebut ketika berada di rumahnya, di Jorong Sikumbang, Kenagarian IV Koto, Agam. Dia sering mendengarkan radio dari luar provinsi, termasuk RRI Madiun. Syahril sendiri mengetahui nomor SMS di Madiun karena sering mengadakan interaktif  dengan melalui nomor tersebut.

PADANG -- Siapa bisa menyangka, pelaku teror bom ke RII Madiun Agustus lalu adalah seorang tukang becak. Hanya saja, Syahril (40) bukanlah tukang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News