Pengakuan Blakblakan Terapis Pijat Plus-plus, Auuw!

Pengakuan Blakblakan Terapis Pijat Plus-plus, Auuw!
KAMAR. Seorang terapis pijat plus-plus di kamar Kebugaran Berseri Pontianak, Minggu (29/1). Foto: DESKA IRNANSYAFARA/Rakyat Kalbar

Perempuan asal Purwokerto, Jawa Tengah, itu mengaku hampir tiga tahun bekerja sebagai terapis. Sebelumnya, ia bekerja di Jakarta sebagai tukang cuci piring di sebuah rumah makan kawasan Grogol, Jakarta Barat.

"Gajinya cuma Rp 900 ribu," ucap Erni.

Ia mulai bekerja di rumah makan sejak 2011-2015. Medio 2015, Erni ditawari salah satu teman sekampungnya yang bekerja sebagai terapis di Pontianak.

"Tapi sekarang teman sudah pulang, karena menikah," ungkapnya.

Karena diiming-imingi penghasilan besar, Erni pun tergiur. "Datang waktu itu biayanya ditanggung sama bos. Saya diberi uang tiket," bebernya.

Namun, dia tak menjelaskan apakah tiket diberi cuma-cuma atau sebaliknya.

Meski sekali bekerja mendapat penghasilan besar, jasa plus-plus Erni dan koleganya tak setiap hari didatangi pelanggan.

"Tidak bisa dipastikan ramainya hari apa. Kadang ramai, kadang sepi. Kalau lagi ramai, satu orang bisa pijat dua sampai tiga tamu," terangnya.

Sudah menjadi rahasia umum, prostitusi berkedok panti pijat ada di banyak daerah di Indonesia. Salah satunya di Pontianak, Kalbar. ---Sebuah rumah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News