Pengakuan Kader Demokrat yang Pernah ke Jakarta, Takut Dituduh Ikut Kudeta
Hanya saja dia khawatir dinilai sebagai bagian dari kelompok yang ingin memecah belah Partai Demokrat.
Pasalnya, Junaidi mengaku dirinya sempat berbeda dengan sikap para kader Partai Demokrat yang duduk DPRD Provinsi NTB terkait dengan rencana mengajukan hak Interpelasi ke Gubernur NTB.
Kemudian juga sikapnya yang memberikan kritik dan masukan kepada pengurus DPD Demokrat NTB.
"Saya minta ini jangan ditumpangi untuk membenarkan diri bahwa ada oknum pengurus DPD partai Demokrat NTB melakukan pemecahan, jangan bilang ada oknum. Kalau soal berbeda pendapat sah-sah saja, jangan kita berbeda pendapat kemudian saya dikira bagian dari pemecah belah," katanya.
"Kita (Junaidi) berbeda pendapat soal interpelasi, karena sebagai pengusung, kita wajib mengawal dan mengantarkan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Zulkieflimansyah-Sitti Rohmi Djalilah sampai lima tahun masa jabatannya. Kemudian saya juga pernah ke Jakarta, tapi bertemu melapor ke Pak Sekjen terkait dengan kondisi partai. Soal bagaimana mereka menilai, silakan ditanyakan langsung ke DPP, nanti DPP yang memutuskan," katanya. (antara/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Berikut ini pengakuan kader Partai Demokrat NTB yang pernah pergi ke Jakarta, silakan disimak.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Ibas Ajak ASEAN Bersatu untuk Menghadapi Tantangan Besar Masa Depan Dunia
- 386 Jemaah Calon Haji Asal NTB Tiba di Tanah Suci Makkah
- Demokrat Laporkan Ketua Pengadilan Tinggi Sulut ke MA dan Kejagung, Ada Apa?
- May Day, Legislator Muda Demokrat Harap Pemerintah Tingkatkan Kesejahteraan Buruh
- Ibas Ingatkan Pentingnya Perlindungan PMI dan Penguatan Keamanan Perbatasan
- Perkuat Diplomasi Kebangsaan RI Hadapi Geo-Ekonomi, Ibas Mendorong Kolaborasi ASEAN Plus