Pengamat Berikan 9 Catatan untuk PKB Setelah Pemilu 2024

Pengamat Berikan 9 Catatan untuk PKB Setelah Pemilu 2024
Cawapres bernomor urut 1 di Pilpres 2024 Muhaimin Iskandar berorasi di hadapan pendukungnya pada kampanye akbar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Lapangan Lugjag, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (6/2/2024). Foto: ANTARA/Budi Candra Setya

Catatan kelima ialah ketepatan dalam menerapkan nano strategy atau kampanye dengan teknik unik, kreatif, dan memunculkan rasa penasaran.

PKB yang dinilai partai aktivis, bisa disebut satu-satunya parpol yang masih menyisakan slot untuk para aktivis yang punya pengalaman luas dalam menjaga basis konstituen dan lihai dalam menghadapi pragmatisme massa.

Keberhasilan Kaisar Abu Hanifah di Jogja dan Zainul Munasikin di Sukabumi dan beberapa aktivis PMII yang lain, tetapi dibekali dengan sumber daya yang besar bentuk penerapan nano strategy itu.

Sholeh juga menjelaskan catatan keenam ialah dukungan kiai kultural berperan menjaga dan mendongkrak suara PKB juga signifikan. 

"Ketujuh, stabilitas internal. PKB sudah mengalami banyak peristiwa konflik yang menyebabkan turunnya suara PKB secara drastis seperitnya itu menjadai pembelajaran yang baik," jelasnya.

Dia menjelaskan pembelajaran konflik yang panjang dan berdarah-darah menyebabkan adanya kesadaran kolektif hari ini.

 "Tertanam jiwa korsa bukan hanya di kalangan pengurus, tetapi juga sampai kepada elit, aktivis, bahkan konstituen di akar rumput," tuturnya.

Catatan kedelapan, hasil pilpres dan pileg 2024 mengisyaratkan bahwa loyalitas konstituen PKB jauh lebih besar pada partai dibanding Cak Imin.

Direktur Eksekutif Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) Sholeh Basyari memberikan catatan untuk PKB seusai Pemilu 2024

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News