Pengamat: 'Blanket Guarantee' Century Ditolak JK

Pengamat: 'Blanket Guarantee' Century Ditolak JK
Pengamat: 'Blanket Guarantee' Century Ditolak JK
JAKARTA - Dua hari sebelum Bank Century di-bailout, pengamat ekonomi A Tony Prasetiantono mengaku sudah menawarkan ide blanket guarantee (penjaminan dana nasabah 100 persen). Tujuannya katanya, agar dengan demikian Bank Century tak perlu dikhawatirkan, sehingga harus dilakukan langkah penyelamatan.

Ide itu, menurut Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik UGM ini, ditawarkan dalam seminar di Hotel Shangri La bertajuk "BNI Economic Outlook: Opportunity in Crisis", pada 18 November 2008 lalu. Seminar itu, kata Tony pula, bahkan ditayangkan ulang Metro TV. Perihal tawaran ide itulah yang kini kembali diungkapkan Tony, saat menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk "Penyehatan Perbankan dalam Perspektif Hukum Ekonomi dan Politik", di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Senin (21/12).

Sayangnya kata Tony, Wakil Presiden HM Jusuf Kalla (JK) yang juga menjadi pembicara ketika itu, menolak ide tersebut. Padahal katanya, andaikata blanket guarantee diberikan, penutupan Bank Century akan menjadi sebuah keniscayaan dan sudah pasti tidak beresiko sistemik.

"Saya menawarkan ide itu, juga untuk mencegah flight to quality dari bank kecil ke bank besar, dan dari bank besar ke bank asing. Bahkan (untuk mencegah) capital outflow ke luar negeri," ungkapnya.

JAKARTA - Dua hari sebelum Bank Century di-bailout, pengamat ekonomi A Tony Prasetiantono mengaku sudah menawarkan ide blanket guarantee (penjaminan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News