Pengamat: 'Blanket Guarantee' Century Ditolak JK
Senin, 21 Desember 2009 – 17:57 WIB
Namun Wapres JK menolak, yang kata Tony pula, dengan alasan bahwa dominasi bank BUMN masih besar, yang diidentikkan sebagai blanket guarantee. "Pada posisi itu, saya berbeda pendapat dengan Pak JK. Karena nyatanya sudah banyak bank besar seperti BCA, Danamon, BII yang juga cukup dominan," tegasnya.
Baca Juga:
Pembicara lain dalam seminar itu, Pradjoto, masih menurut Tony, juga membenarkan pernyataannya. Pasalnya ketika itu katanya, saat krisis terjadi, tiba-tiba terjadi penambahan tabungan secara signifikan di sejumlah bank. Salah satunya adalah di Bank Mandiri.
Tony menegaskan, kebijakan bailout yang sudah dilakukan pemerintah kemudian, jauh lebih murah dibanding kebijakan lain yang mungkin diambil. Ia bahkan menunjukkan hitung-hitungannya. Kebijakan bailout tanpa blanket, kata Tony, sudah terbukti dengan Rp 6,7 triliun. Tapi andaikata kebijakannya bukan bailout dan tanpa blanket guarantee, ia memastikan nilainya lebih besar dari Rp 6,7 triliun.
Rinciannya, masih menurut Tony, untuk DPK saja akan butuh Rp 9 triliun. Belum lagi biaya langsung Rp 6 triliun dan biaya tidak langsung akibat panic withdrawal 23 peer banks.
JAKARTA - Dua hari sebelum Bank Century di-bailout, pengamat ekonomi A Tony Prasetiantono mengaku sudah menawarkan ide blanket guarantee (penjaminan
BERITA TERKAIT
- Hutama Karya Group Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir & Tanah Longsor di Sumbar
- Polri-KKP Menggagalkan Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster
- KPK Bakal Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta
- Info Terkini dari KPK soal Aliran Uang Korupsi Telkomsigma
- Putri Zulhas Dampingi Mendag Bertemu Mahasiswa Indonesia di MIT
- Bu Tantri: PPPK Ini Dibebankan ke APBD, Anggaran Terbatas