Pengamat: 'Blanket Guarantee' Century Ditolak JK

Pengamat: 'Blanket Guarantee' Century Ditolak JK
Pengamat: 'Blanket Guarantee' Century Ditolak JK
Namun Wapres JK menolak, yang kata Tony pula, dengan alasan bahwa dominasi bank BUMN masih besar, yang diidentikkan sebagai blanket guarantee. "Pada posisi itu, saya berbeda pendapat dengan Pak JK. Karena nyatanya sudah banyak bank besar seperti BCA, Danamon, BII yang juga cukup dominan," tegasnya.

Pembicara lain dalam seminar itu, Pradjoto, masih menurut Tony, juga membenarkan pernyataannya. Pasalnya ketika itu katanya, saat krisis terjadi, tiba-tiba terjadi penambahan tabungan secara signifikan di sejumlah bank. Salah satunya adalah di Bank Mandiri.

Tony menegaskan, kebijakan bailout yang sudah dilakukan pemerintah kemudian, jauh lebih murah dibanding kebijakan lain yang mungkin diambil. Ia bahkan menunjukkan hitung-hitungannya. Kebijakan bailout tanpa blanket, kata Tony, sudah terbukti dengan Rp 6,7 triliun. Tapi andaikata kebijakannya bukan bailout dan tanpa blanket guarantee, ia memastikan nilainya lebih besar dari Rp 6,7 triliun.

Rinciannya, masih menurut Tony, untuk DPK saja akan butuh Rp 9 triliun. Belum lagi biaya langsung Rp 6 triliun dan biaya tidak langsung akibat panic withdrawal 23 peer banks.

JAKARTA - Dua hari sebelum Bank Century di-bailout, pengamat ekonomi A Tony Prasetiantono mengaku sudah menawarkan ide blanket guarantee (penjaminan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News