Pengamat: Korupsi Impor Pangan Sulit Terjadi di Era Amran

Pengamat: Korupsi Impor Pangan Sulit Terjadi di Era Amran
Pasokan beras di Jakarta. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat sosial politik dari Digipol Strategic Indonesia Nur Fahmi BP menilai korupsi impor pangan sulit dilakukan pada era Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

"Amran Sulaiman itu orang yang dikenal punya track record tak main-main dengan korupsi," ujar Nur Fahmi, Rabu (24/10).

Dia menambahkan, sudah banyak jajaran di Kementerian Pertanian yang menjadi “korban” sikap tegas Amran akibat melakukan praktik curang.

"Beritanya, kan, Amran Sulaiman yang sering dilaporkan bekas anak buahnya karena main pecat sebab korupsi. Amran dituduh sewenang-wenang. Padahal status hukum mereka masih diperiksa polisi," ucap Nur Fahmi.

Menurut Nur Fahmi, Amran juga sangat cakap mengikuti keinginan Presiden Joko Widodo agar kementerian terhindar dari korupsi.

"Sudah banyak kalangan yang mengatakan dari akademisi, pakar, praktisi, legislator dan lainnya bahwa Kementerian Pertanian adalah lembaga yang sampai saat ini masih jadi andalan presiden menyangkut capaian kerja. Saya menganggap mustahil Amran mau merusak kepercayaan presiden," ujar Nur Fahmi.

Dia juga mengapresiasi kebijakan Amran melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dengan demikian, KPK leluasa mengawasi perilaku jajaran di Kementerian Pertanian.

Pengamat sosial politik dari Digipol Strategic Indonesia Nur Fahmi BP menilai korupsi impor pangan sulit dilakukan di era Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News