Pengamat Sebut Taksi Terbang Bisa Bertahan, Asal...

jpnn.com, JAKARTA - Taksi terbang rupanya dinilai menjadi bisnis yang menjanjikan, namun memiliki beberapa tantangan.
Pengamat bisnis penerbangan AIAC Arista Atmadjati menilai kehadiran taksi terbang helikopter merupakan inovasi bisnis yang revolusioner.
Menurut dia, ide taksi terbang untuk kepentingan komersil dari Bandara Soekarno Hatta ke sejumlah lokasi di Jabodetabek dapat dimanfaatkan sebagai sarana transportasi yang eksklusif untuk menghindari kemacetan.
“Idenya bagus sekali. Tidak ada saingan,” ujar Arista di Jakarta, Senin (1/3).
Meski demikian, dia menyampaikan sejumlah catatan di antaranya kondisi perekonomian di tanah air yang disebabkan pandemi Covid-19.
Kondisi perekonomian yang belum pulih akan menjadi tantangan tersendiri.
Arista memprediksi layanan taksi terbang akan maju pesat pada 2022.
“Potensi bisnis sebenarnya ada, namun sekarang saya masih ragu. Helicity ini bisa hidup kalau kondisi ekonomi normal. Mungkin di 2022 seiring pulihnya perekonomian di Indonesia,” ucapnya.
Pengamat Ekonomi menyarankan Helicity bisa bertahan jika melakukan sejumlah hal sebagai inovasi. Simak selengkapnya.
- Perkuat Bisnis Digital, Telkom Catat Pendapatan Konsolidasi Rp 36,6 Triliun di Awal 2025
- Awal 2025 Bank Mandiri Tumbuh Sehat dan Berkelanjutan
- Tumbuh Berkelanjutan, Bank Raya Kembali Bukukan Kinerja Keuangan Positif
- Laba Meningkat Tajam, Strategi Bank Neo Commerce Berhasil
- Lalamove Catat Pengiriman dengan Armada Besar Tumbuh 38%
- Perluas Jangkauan Bisnis, Bank Mandiri Menghadirkan Kantor Cabang Alor