Pengamat Soroti Fenomena Politikus Kutu Loncat Menjelang Pilkada 2024

"Saya kira perilaku semacam itu tidak bijaksana. Karena politik tidak melulu tentang kekuasaan, tetapi juga tanggung jawab moral,” kata Fakhruddin kepada wartawan, Jakarta, Senin (19/8/2024).
Menurut Fakhruddin, sebagai calon pejabat publik, politisi perlu memberikan pendidikan positif kepada masyarakat agar tidak dianggap membenarkan keyakinan negatif publik.
"Bahwa politik adalah seni untuk memperoleh kekuasaan dengan cara apapun," katanya.
Lebih jauh, dia mengingatkan dalam Pancasila, demokrasi politik merujuk pada sila keempat.
"Nah, perlu diingat di situ ada frase 'dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan'. Artinya, sejak awal kebijaksanaan adalah hal yang penting dalam politik Indonesia," ujar dia.
Oleh karena itu, menurut Fakhruddin, pemimpin ideal bukan yang hanya mampu menelurkan kebijakan, tapi juga memiliki kebijaksanaan.
“Bayangkan, kebijakan macam apa yang kelak akan lahir kalau sejak awal sudah seperti itu," ungkapnya.
Sebelumnya, Direktur Riset dan Program Puspoll Indonesia Chamad Hojin juga mempertanyakan integritas dan konsistensi politik Isran Noor.
Direktur Pusat Kajian Pancasila (Pusaka Pancasila) Fakhru menyoroti banyak politikus yang memainkan strategi 'kutu loncat' demi mengejar kekuasaan.
- Paslon Cecep - Asep Memenangi PSU Pilkada Kabupaten Tasikmalaya
- SCL Taktika Paparkan Hasil Quick Count Aulia-Rendi
- Kantor KPU Buru Sengaja Dibakar, Motif Pelaku Tak Disangka
- 7 Gugatan Hasil PSU Pilkada Sudah Masuk ke MK, Ini Daftarnya
- Bawaslu Temukan Logistik PSU Masih Belum Lengkap di Serang
- 9 Daerah Siap Gelar PSU Pilkada, Ini Pesan dan Harapan Wamendagri Ribka