Penganiayaan Atlet di Pekanbaru, Oknum Polisi & Pelatih Karate Diduga Terlibat

Penganiayaan Atlet di Pekanbaru, Oknum Polisi & Pelatih Karate Diduga Terlibat
Ilustrasi kasus penganiayaan. Foto: Ricardo/JPNN.com

“Sudah ada tersangka berinisial C. Kami juga sudah memeriksa sebanyak sepuluh orang saksi,” jelasnya.

Kompol Berry juga tidak menampik bahwa dari 10 saksi yang diperiksa, ada pelatih karate dan oknum polisi yang diduga terlibat.

“Iya bisa jadi termasuk itu (oknum pelatih karate dan polisi). Tetapi nanti akan saya pastikan lagi,” ucapnya.

Mantan Kasatreskrim Polres Kampar ini menjelaskan bahwa dugaan penganiayaan itu terjadi pada Kamis 6 Juli 2023, di Asrama Atlet, Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Lembah Damai, Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru.

Korbannya seorang atlet berprestasi dari cabang olahraga (cabor) atletik berinisial H (18). Dia peraih dua medali emas pada Kejuaraan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) Provinsi Riau 2023 dan dinyatakan lolos Limit Popnas di Palembang.

Kemudian penganiayaan dilakukan oleh atlet cabor Karate berinisial C.

“Penganiayaan berawal saat C mendapat informasi bahwa korban H menggunakan sepatunya,” ucap Berry.

Tidak terima sepatunya dipakai, C menghampiri H dan langsung melakukan penganiayaan dengan cara memiting leher korban.

Kasus penganiayaan atlet atletik di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pelajar (PPLP) Riau, diduga melibatkan pelatih karate dan oknum polisi dari Polda Riau.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News