Pengawal Tak Akan Cuci Helm Berkeringat SBY

Pengawal Tak Akan Cuci Helm Berkeringat SBY
Presiden SBY merapikan dasi Dino Patti Jalal. Foto ini jadi salah satu ilustrasi dalam buku yang ditulis Dino.
Di balik penampilan kesehariannya yang formal dan kaku, Dino Patti Djalal, juru bicara presiden bidang luar negeri, memiliki catatan menarik tentang kehidupan seputar istana. Termasuk gaya kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

TOMY C. GUTOMO, Jakarta

SUATU hari Dino Patti Djalal membersihkan meja kerjanya di Kantor Presiden. Saat membuka laci, Dino menemukan sekumpulan kertas kecil dengan coretan tangan khas yang mengisi hari-harinya dalam tiga tahun terakhir. Kertas-kertas itu adalah nota-nota yang ditulis Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

SBY memang sering menulis nota untuk menteri atau staf-staf kepresidenan saat rapat kabinet. Biasanya berisi instruksi,  klarifikasi, atau permintaan informasi. ’’Begitu membenahi nota-nota ini, saya langsung sadar ini bukan arsip biasa’’ kata Dino.

Bagi Dino, nota-nota SBY merupakan sidik jari SBY yang bisa jadi menjadi landasan sebelum keputusan penting dikeluarkan. Dino pun segera terpikir untuk mendokumenkan nota-nota itu dalam sebuah buku. Lantas, terbitlah buku berjudul Harus Bisa; Seni Memimpin ala SBY. 

Buku tersebut akan di-launching 27 Juni nanti di Jakarta. Namun, saat peringatan Seabad Kebangkitan Nasional 20 Mei 2008 di Gelora Bung Karno, Dino sudah membagikan bukunya itu kepada undangan VIP yang hadir di acara peringatan tersebut. Tamu-tamu presiden juga mendapatkan suvenir istimewa dari Dino, yakni buku bersampul biru dengan gambar SBY, lengkap dengan tanda tangan penulisnya.

Di balik penampilan kesehariannya yang formal dan kaku, Dino Patti Djalal, juru bicara presiden bidang luar negeri, memiliki catatan menarik tentang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News