Pengebom Dipimpin 'Panglima' Upik

Pengebom Dipimpin 'Panglima' Upik
Korban bom Utan Kayu 68H. Foto: Istimewa/JPPhoto
JAKARTA---Jejak bom buku di ibukota mulai terang. Penyidik mulai menemukan petunjuk dari sisa rangkaian, sisa bahan, teknik mebuatan dan strategi serangan bom. Saat ini, indikasi terkuat, bom buku di tiga tempat Selasa (15/03) lalu dilakukan oleh sisa-sisa kelompok alumni konflikPoso yang dipimpin oleh Upik Lawanga.

"Bom signature sejak awal sudah mengarah kesana. Kami semakin yakin setelah mengurai bom ketiga di rumah pak Yapto," kata sumber Jawa Pos di lingkungan anti teror kemarin. Bom di rumah Yapto Soerjosoemarno, Ketua Umum ormas Pemuda Pancasila  dijinakkan oleh Satuan Gegana Mabes Polri pada Selasa (15/03) menjelang tengah malam di rumah Yapto, jalan Benda, Ciganjur, Jakarta Selatan.

"Rangkaiannya tiga kabel, sumber arusnya  sama dengan bom utan kayu yakni  baterai handphone Nokia 3315 sekitar 3,7 volt," tambahnya. Seperti diketahui, ada tiga bom meneror ibukota Selasa lalu. Jika bom di jalan Utan Kayu 68 H meledak karena kecerobohan, bom di BNN harus segera diledakkan di basement. Nah, bom di rumah Yapto sempat diurai sebelum dilakukan peledakan.

Bom di rumah Yapto semakin menguatkan keterlibatan kelompok Upik Lawanga. "Foto rangkaian kami tunjukkan ke Eko (salah seorang tahanan kasus terorisme, anak buah Upik) dan dia mengangguk," katanya. Eko Budi Wardoyo adalah tahanan kasus terorisme yang tertangkap di Sidoarjo, Januari 2010.  Pria berumur 32 tahun itu kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur terlibat peledakan bom di Pasar Tentena, Poso, Sulawesi Tengah, 28 Mei 2005. Akibat aksi terorisme itu, 22 orang meninggal dan 93 luka-luka.

JAKARTA---Jejak bom buku di ibukota mulai terang. Penyidik mulai menemukan petunjuk dari sisa rangkaian, sisa bahan, teknik mebuatan dan strategi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News