Penghuni Lapas Gunung Sindur Cuci Kaki Orang Tua dan Minta Maaf
jpnn.com, JAKARTA - Revitalisasi Lembaga Pemasyarakatan, program yang digagas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS), mempermudah lembaga pemasyarakatan melakukan penilaian kepada setiap warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang bertekad berubah.
“Revitalisasi ini gagasan luar biasa,” kata Sopiana, kepala LAPAS Kelas III Gunung Sindur, Kebupaten Bogor, Jawa Barat.
Ada assessmen untuk menentukan WBP masuk kategori maximum security, medium security, dan minimum security.
"Mereka yang masuk ketegori minimum security layak mendapatkan pembinaan di LAPAS Open Camp Ciangir," imbuhnya.
Menurut Sopiana, revitalisasi membuat setiap kelapala LAPAS (KALAPAS) dituntut berinovasi dalam melakukan pembinaan semua WBP.
Salah satunya, dengan melihat bakat setiap WBP dan memberikan fasilitas untuk mengembangkan bakat dan kemampuan.
Sejak enam bulan terakhir Lapas Kelas III Gunung Sindur yang kini dihuni 1034 WBP melakukan pembinaan intensif.
Yang kali pertama mendapat pembinaan adalah petugas dari semua lapisan. Pembinaan tidak hanya sekali atau dua kali, tapi berkelanjutan, agar setiap petugas memahami tugas pokok dan fungsinya.
Petugas Lapas juga melihat bakat setiap WBP dan memberikan fasilitas untuk mengembangkan bakat dan kemampuan.
- Kemenkumham Sulsel Berikan 5.931 Warga Binaan Remisi Lebaran 2024
- Rutan Tangerang Siap Bantu Polisi Ungkap Warga Binaan yang Terlibat Peredaran Narkoba
- Mardani Maming Keluar dari Lapas, KPK Merespons Begini
- Mardani Maming Disebut-sebut Plesiran, Kalapas Sukamiskin Angkat Bicara
- 6 Narapidana Lapas Sorong Sembunyi di Rumah Warga, Puluhan Buron
- Serang Petugas dengan Petasan, 53 Narapidana Lapas Sorong Kabur, Lihat tuh