Pengikut Biksu Anti-Islam Bikin Onar, Polisi Myanmar Kena Hajar

jpnn.com, YANGON - Kepolisian Myanmar bentrok dengan puluhan pendukung biksu radikal, Ashin Wirathu, yang berunjuk rasa mendesak pengadilan segera menggelar sidang untuk pemimpin agama Buddha tersebut.
Wirathu menyerahkan diri ke kepolisian dua bulan lalu atas tuduhan penghasutan.
Para demonstran, yang sebagian besar adalah biksu, berkumpul di luar Penjara Insein, Yangon, Sabtu (16/1). Penjara itu adalah tempat Wirathu mendekam sejak November tahun lalu.
Kepolisian mengatakan mereka tidak berencana membubarkan massa, tetapi beberapa anggota sempat terprovokasi oleh aksi pengunjuk rasa. Kepolisian pun menangkap seorang demonstran.
"Kami berusaha bernegosiasi dan pria itu membalas dengan kata-kata kasar. Ia juga memulai perkelahian," kata kepala Kepolisian Insein, Tin Latt, saat dihubungi via telepon.
Unjuk rasa yang diikuti oleh 50 orang itu pun dibubarkan oleh polisi.
Wirathu dikenal sebagai biksu yang kerap menghasut umatnya untuk membenci Muslim, khususnya kelompok minoritas etnis Rohingya. Namun, ia juga dikenal kritis terhadap pemerintah serta Aung San Suu Kyi.
Wirathu diketahui mendukung militer Myanmar, yang punya pengaruh kuat.
BERITA TERKAIT
- Rezim Kudeta Myanmar Makin Jahat, Wartawan Asing pun Disikat
- Militer Tangkap 728 Demonstran, Pelajar Myanmar Bersumpah Terus Turun ke Jalan
- Situasi Memanas, Rezim Kudeta Myanmar Kirim Utusan ke Thailand
- Myanmar Dilanda Krisis, Malaysia Tetap Pulangkan Ribuan Pendatang Ilegal
- Terjadi Demonstrasi di depan KBRI Yangon Myanmar, Ini Penjelasan Kemenlu
- Cari Solusi Krisis Myanmar, Menlu Retno Keluarkan Jurus Diplomasi Ulang Alik