Pengoplos Elpiji Serahkan Diri

Pengoplos Elpiji Serahkan Diri
Pengoplos Elpiji Serahkan Diri
PASURUAN - Tidak perlu waktu lama bagi kepolisian untuk mengungkap kasus ledakan elpiji di rumah Bekti Purwanto di Jl KH Mansur Tembokrejo Pasuruan yang menewaskan satu orang. Setelah polisi melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) kemarin, Bekti Purwanto menyerahkan diri. Bekti yang wakil lurah Bugul Lor itu juga mengakui bahwa dirinya memang melakukan pengoplosan elpiji di rumahnya. Karena itu sampai sore kemarin Bekti masih harus menjalani pemeriksaan di Mapolresta Pasuruan. Dan dia dipastikan akan ditahan untuk kepentingan penyidikan.

Kepada polisi, Bekti juga mengaku dia memang menjual LPG di toko depan rumahnya. "Untuk kegiatan pengoplosan LPG, tersangka akui baru dilakukannya selama tiga bulan. Namun kami belum bisa mempercayainya karena penyidikan masih berlangsung," terang Kapolresta AKBP Agung Yudha bersama Wakapolresta Kompol Wied Hardono kemarin.

Dalam kasus ini, polisi mengamankan barang bukti berupa 30 buah tabung gas ukuran 3 kg, 52 tabung gas ukuran 15 kg. Seluruh tabung itu diamankan bukan di tempat kejadian. Pasalnya setelah ledakan terjadi, Bekti Purwanto sendiri sudah membersihkan TKP.

Untuk bisnisnya, Bekti sengaja merekrut dua karyawan yang tidak lain adalah Nurul Yakin dan Nurul Huda. Keduanya tetangganya sendiri. Huda dan Yakin bertugas mengoplos tabung gas dari 3 kg ke tabung 15 kg (isi 12 kilogram). "Pelaku mengambil keuntungan dengan cara membeli gas di ukuran 3 kg, kemudian memasukkannya ke tabung 15 kg yang sudah kosong. Namun, tabung itu dijual dengan harga sesuai dengan tabung 15 kg," kata salah satu penyidik.

PASURUAN - Tidak perlu waktu lama bagi kepolisian untuk mengungkap kasus ledakan elpiji di rumah Bekti Purwanto di Jl KH Mansur Tembokrejo Pasuruan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News