Penguasa Batu Bara

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Penguasa Batu Bara
Warga melihat sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara. Ilustrasi Foto: ANTARA /AJI STYAWAN

jpnn.com - Nama Tan Paulin mendadak sohor setelah disebut oleh anggota DPR RI Muhammad Nasir sebagai ‘’Ratu Batu Bara’’.

Ratu adalah penguasa wilayah dengan kekuasaan yang tidak terbatas. Tan Paulin disebut sebagai ratu yang menguasai jaringan perdagangan batu bara nasional.

Muhammad Nasir menyebut Paulin memproduksi sedikitnya satu juta ton batu bara setiap bulan, yang kemudian dijual ke luar negeri dan hasilnya masuk kantong sendiri, tanpa membayar pajak.

Di Surabaya nama Tan Paulin cukup dikenal di kalangan pengusaha dan sosialita. Dia salah seorang pengusaha trader terkemuka dan dikenal piawai dalam menjalankan usaha.

Cerita bisnis gelap batu bara yang membawa nama Tan Paulin muncul bersamaan dengan krisis pasokan batu bara untuk pembangkit tenaga listrik milik Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Beberapa bulan terakhir ini PLN kekurangan pasokan batu bara yang mengakibatkan listrik biarpet dan merugikan puluhan ribu pelanggan.

Pasokan batu baru macet karena para pengusaha tambang main kucing-kucingan dengan menghindari domestic market obligation (DMO), kewajiban untuk memasok batu bara kepada PLN.

Harga pasokan DMO lebih rendah dari harga ekspor, karena itu pengusaha batu bara lebih memilih menjual barang ke luar negeri ketimbang memasok kewajiban ke PLN.

Kalau dia disebut sebagai Ratu Batu Bara, tentu ada rajanya. Si raja tetap bebas beroperasi karena mendapat konsesi dan proteksi dari kekuasaan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News