Pengungsi Diminta Teladani Nabi Ibrahim

Pengungsi Diminta Teladani Nabi Ibrahim
Pengungsi Diminta Teladani Nabi Ibrahim
Muhammad Arif, ketua Takmir Masjid Alfat Kauman, Kecamatan Muntilan, Magelang, selaku penanggung jawab acara, mengungkapkan bahwa kebanyakan pengungsi Muntilan tinggal di Pesantren Muhammadiyah, Masjid Alfat, musala, dan beberapa rumah warga setempat.

Selesai salat Id, dilakukan pemotongan enam ekor sapi dan tujuh kambing. "Kami prioritaskan para pengungsi sebagai penerima daging kurban. Mereka dilibatkan saat penyembelihan atau saat dimasak," tuturnya. Kesedihan terpancar dari wajah para pengungsi. Tidak sedikit dari mereka meneteskan air mata saat gema takbir berkumandang.

Suwarti, 35, warga Dusun Talun, Kecamatan Dukun, Magelang, menyatakan sedih menunaikan salat Idul Adha di pengungsian. Dia bersama keluarganya sudah sekitar dua pekan tinggal di pos pengungsian di SMP Kanisius Muntilan. "Inginnya bisa menunaikan salat Id di dekat rumah. Tetapi, mau bagaimana lagi?" katanya.

Nurul Mulyani, 25, warga Desa Talun, Kecamatan Dukun, bertutur bahwa dia bersama seorang anaknya hingga saat ini belum kembali ke rumahnya. Karena itu, dia mengikuti salat Id di lapangan Kecamatan Mungkid. "Saya maish menunggu pengumuman dari pemerintah bahwa kondisi Merapi sudah aman," kata perempuan yang menempati barak penampungan di Pesantren Muhammadiyah Muntilan itu. (vie/jpnn/dwi)

MAGELANG - Ribuan umat muslim korban letusan Gunung Merapi di Kabupaten Magelang kemarin (16/11) menunaikan salat Idul Adha di lokasi pengungsian.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News