Pengungsi Diminta Teladani Nabi Ibrahim
Rabu, 17 November 2010 – 08:26 WIB
Muhammad Arif, ketua Takmir Masjid Alfat Kauman, Kecamatan Muntilan, Magelang, selaku penanggung jawab acara, mengungkapkan bahwa kebanyakan pengungsi Muntilan tinggal di Pesantren Muhammadiyah, Masjid Alfat, musala, dan beberapa rumah warga setempat.
Baca Juga:
Selesai salat Id, dilakukan pemotongan enam ekor sapi dan tujuh kambing. "Kami prioritaskan para pengungsi sebagai penerima daging kurban. Mereka dilibatkan saat penyembelihan atau saat dimasak," tuturnya. Kesedihan terpancar dari wajah para pengungsi. Tidak sedikit dari mereka meneteskan air mata saat gema takbir berkumandang.
Suwarti, 35, warga Dusun Talun, Kecamatan Dukun, Magelang, menyatakan sedih menunaikan salat Idul Adha di pengungsian. Dia bersama keluarganya sudah sekitar dua pekan tinggal di pos pengungsian di SMP Kanisius Muntilan. "Inginnya bisa menunaikan salat Id di dekat rumah. Tetapi, mau bagaimana lagi?" katanya.
Nurul Mulyani, 25, warga Desa Talun, Kecamatan Dukun, bertutur bahwa dia bersama seorang anaknya hingga saat ini belum kembali ke rumahnya. Karena itu, dia mengikuti salat Id di lapangan Kecamatan Mungkid. "Saya maish menunggu pengumuman dari pemerintah bahwa kondisi Merapi sudah aman," kata perempuan yang menempati barak penampungan di Pesantren Muhammadiyah Muntilan itu. (vie/jpnn/dwi)
MAGELANG - Ribuan umat muslim korban letusan Gunung Merapi di Kabupaten Magelang kemarin (16/11) menunaikan salat Idul Adha di lokasi pengungsian.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- 4 Jemaah Haji Asal Jawa Barat Meninggal Dunia di Tanah Suci
- Dispora Solo Dapat Alokasi Dana Hibah UEA Rp 55,1 Miliar
- Bocah Hilang Tenggelam di Sungai Kuala Anak Mandah, Basarnas Bergerak
- Penjual Hewan Kurban di Palembang Mulai Banjir Pesanan
- PPA-JIEP Kembangkan Desa Sriharjo Jadi Destinasi Wisata Pertanian Terintegrasi
- Penjelasan Siswanto soal Penggeledahan Kantor BPKD Aceh Barat terkait Korupsi Pajak