Pengungsi Diminta Teladani Nabi Ibrahim

Pengungsi Diminta Teladani Nabi Ibrahim
Pengungsi Diminta Teladani Nabi Ibrahim
MAGELANG - Ribuan umat muslim korban letusan Gunung Merapi di Kabupaten Magelang kemarin (16/11) menunaikan salat Idul Adha di lokasi pengungsian. Meski salat Id dalam suasana duka, terpancar harapan mereka untuk bangkit dari keterpurukan pasca-letusan Merapi dan semburan awan panas yang menghancurkan kehidupan mereka.

Berbaur dengan warga setempat, para pengungsi mengikuti salat di sejumlah tempat. Di antaranya, di lapangan pemerintah daerah di Kecamatan Muntilan, Masjid Sirojudin Blabak, lapangan Ngluwar, SD Muhammadiyah Bligo, Kampus II Universitas Muhammadiyah Magelang, Perguruan Muhammadiyah Borobudur; dan lapangan Desa Blondo Kecamatan Mungkid.

Di lapangan Kecamatan Mungkid, sedikitnya 752 pengungsi yang berasal dari Kecamatan Srumbung, Dukun, dan Sawangan berbaur dengan ribuan warga setempat. Dipimpin Suratin Rahmad sebagai khatib dan imam salat, jamaah terlihat khusyuk mengikuti ibadah.

Khotbah salat Id menekankan arti penting bersabar dalam menghadapi bencana letusan Merapi sebagai cobaan dari Allah. "Saya berharap, warga tetap bersabar selama tinggal di pengungsian. Ini adalah cobaan dari Allah. Kita harus bersabar dan berdoa. Kita tingkatkan iman dan taqwa kepada Allah," seru khatib. Perayaan Idul Adha diharapkan jadi momentum kebangkitan warga setelah terkena bencana. Teladan Nabi Ibrahim saat berada dalam kondisi kesusahan karena mendapat perintah menyembelih putranya, Nabil Ismail, diharapkan bisa dicontoh.

MAGELANG - Ribuan umat muslim korban letusan Gunung Merapi di Kabupaten Magelang kemarin (16/11) menunaikan salat Idul Adha di lokasi pengungsian.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News