Pengunjuk Rasa di Gedung Parlemen Australia Dikecam
Para pengunjuk rasa juga dikecam oleh politisi kubu Koalisi lainnya termasuk Senator James McGrath, yang menggambarkan mereka "benar-benar tak bermoral" dan "jalang".
Pemimpin Partai Hijau, Richard Di Natale, membela demonstran dan mengatakan, kadang-kadang "Anda harus berteriak untuk didengar".
"Jika dibutuhkan sejumlah protes damai untuk menarik perhatian Pemerintah, Oposisi dan media, maka kami akan melakukannya," kata Richard.
"DPR dimaksudkan sebagai rumah rakyat, dan pengunjuk rasa ini telah menyuarakan pendapat mereka yang dikurung dalam tahanan imigrasi Australia," imbuhnya.
Respon beragam atas peningkatan keamanan
Protes ini terjadi di tengah kabar peningkatan keamanan yang sedang direncanakan di Gedung Parlemen, mengingat bangunan ini rentan terhadap serangan teroris.
Dokumen yang diajukan di DPR mengungkap bahwa pagar setinggi 2,6 meter akan dipasang di halaman rumput gedung, dengan pagar serupa juga dipasang di pintu masuk Senat dan Menteri.
PM Turnbull mengatakan, perbaikan keamanan, yang disahkan Majelis Tinggi dengan suara mayoritas pada Kamis (1/12), terjadi "dalam lingkungan berkeamanan tinggi".
Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, telah mengecam protes pro-pengungsi di Gedung Parlemen sebagai "penolakan demokrasi" yang mengerikan
- Dunia Hari Ini: Timnas Indonesia Mengalahkan Korea Selatan Dalam Piala Asia U-23
- Dunia Hari Ini: Pendiri Mustika Ratu Tutup Usia
- Kenapa Ibu Negara Masih Akan Sangat Berpengaruh di Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Gadis 14 Tahun Dinobatkan sebagai Olahragawan Aksi Terbaik
- Dunia Hari Ini: Mahkamah Konstitusi Tolak Permohonan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar
- Dunia Hari Ini: Timnas Garuda Muda Kalahkan Australia 1-0