Pengusaha Impor Singkong, DPR Kecewa

Pengusaha Impor Singkong, DPR Kecewa
Pengusaha Impor Singkong, DPR Kecewa
Ditambahkan, keberadaan industri seyogyanya bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat, termasuk di dalamnya tenaga kerja serta para pemasok bahan-bahan baku. "Kalau pengadaan bahan baku pangan singkong berasal dari impor tentu petani kita hanya bisa gigit jari. Harusnya, dengan tingginya kebutuhan singkong untuk industri, maka akan menggairahkan petani singkong dalam negeri”, tambahnya.

Karena itu, Hermanto meminta pemerintah serius memperhatikan impor singkong ini. "Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Pertanian, harus melakukan sinergi agar komoditi pangan yang bisa diproduksi sendiri di dalam negeri harus dikembangkan”, pungkas Hermanto.  

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencacat total impor singkong hingga Oktober 2012 sebesar 13.300 ribu ton dengan nilai USD3,4 juta atau Rp32,3 miliar. Impor singkong ini berasal dari negara China, Vietnam dan Thailand.

Tahun lalu, pada bulan Januari-Juni 2011, Indonesia tercatat mengimpor ubi kayu dengan total 4.730 ton dengan nilai USD 21,9 ribu. Negara Italia merupakan negara sumber impor ubi kayu ke Indonesia dengan nilai terbesar yaitu USD 20,64 ribu dengan berat 1,78 ton. Sedangkan China merupakan negara penyuplai ubi kayu terbesar di dunia hanya berkontribusi yaitu 2,96 ton dengan nilai USD1,273 ribu.(fuz/jpnn)

JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR, A Hermanto mengaku sangat kecewa dengan keputusan pengusaha yang melakukan impor komoditas Singkong. Apalagi, nilai


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News