Pengusaha Pilih Harga BBM Naik
Jumat, 20 Januari 2012 – 09:07 WIB
JAKARTA - Dua induk organisasi pengusaha terbesar di Indonesia mulai angkat bicara terkait polemik rencana pembatasan konsumsi BBM subsidi. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia serta Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) lebih memilih opsi kenaikan harga BBM, dibandingkan pembatasan. SBS menyebut, dana subsidi mestinya digunakan untuk keperluan yang lebih produktif, seperti pembangunan infrastruktur. Dengan membaiknya infrastruktur, otomatis biaya logistik akan semakin murah dan imbasnya harga barang/jasa pun bisa ikut murah.
Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto mengatakan, pihaknya menilai "kebijakan pemerintah untuk menurunkan beban subsidi BBM adalah sesuatu yang wajar. "Tinggal dipilih opsi mana, apakah pembatasan (konsumsi) atau kenaikan harga," ujarnya saat rapat dengan Komisi VII DPR kemarin (19/1).
Baca Juga:
Menurut SBS, demikian Suryo disapa, subsidi harus diberikan secara tepat sasaran, berdaya guna, dan tidak permanen. "Karena itu, ke depan subsidi BBM ini harus dikurangi, atau bahkan jika mungkin dihilangkan. Lihat saja, negara lain seperti Filipina juga tidak mensubsidi BBM untuk rakyatnya," katanya.
Baca Juga:
JAKARTA - Dua induk organisasi pengusaha terbesar di Indonesia mulai angkat bicara terkait polemik rencana pembatasan konsumsi BBM subsidi. Kamar
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Magelang Bergerak Aktif Ajak Masyarakat Gempur Rokok Ilegal
- Triwulan I 2024, Bank Jatim Cetak Kinerja Moncer
- Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Beri Atensi Perkembangan Harga Sejumlah Komoditas
- Mendagri Tito Ingatkan Pemda Jangan Terlena Meski Inflasi Nasional Terkendali
- Pra-Penjualan LPKR Mencapai Rp 1,5 Triliun di Kuartal I/2024
- Buka Peluang Pasar untuk UMKM di Luar Negeri, Bea Cukai Gelar Business Matching