Penipu Sasar Jemaah Haji Indonesia di Makkah, Raup Rp 7 M

Penipu Sasar Jemaah Haji Indonesia di Makkah, Raup Rp 7 M
Kambing untuk dam haji di Pasar Kakiyah, Makkah, diangkut pikap menuju tempat penyembelihan. Foto: FIRZAN SYAHRONI/Jawa Pos

Ada juga jamaah haji yang tidak begitu saja percaya. Mereka meminta melihat langsung penyembelihan hewan dam. Jika permintaan itu diajukan, si Pangdam masih punya trik. Mereka akan mengajak jemaah haji ke tempat penyembelihan yang tidak jauh dari pasar hewan Kakiyah.

”Di sana memang benar-benar disembelih. Tapi, dagingnya dijual ke restoran-restoran, bukan dibagikan kepada warga yang tidak mampu,” ucapnya.

Kendala bahasa membuat jamaah haji Indonesia tidak bertanya lebih jauh. Baik kepada petugas penyembelihan maupun pedagang asli di Pasar Kakiyah.

Keuntungan yang diraih si pangdam tidak tanggung-tanggung. Sekali musim haji, keuntungan mereka bisa mencapai Rp 7 miliar. Angka itu sangat masuk akal. Pertimbangannya, jumlah jemaah haji bisa lebih dari 3 juta orang dalam satu musim.

Jawa Pos juga mendatangi pasar hewan Kakiyah, Senin (13/8). Pasar itu menyediakan ribuan kambing. Para pedagang yang menenteng golok berseliweran. Ada juga belasan makelar kambing yang mengenakan kaus hijau.

Setiap mobil jamaah haji datang, mereka mendekat sambil berteriak-teriak. ”Mereka itu menawarkan kambingnya,” kata Rofi’i, mukimin yang menjadi tenaga musiman untuk Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.

Harga kambing di sana ternyata bisa ditawar. Jika pandai menawar, pembeli bisa mendapat kambing dengan harga murah. Tentu pembeli harus siap adu ngotot dengan pedagang yang nada bicaranya seperti orang bertengkar itu.

Dengan dibantu Rofi’i yang mahir berbahasa Arab, Jawa Pos akhirnya mendapat kambing seharga 230 riyal (Rp 920 ribu). Harga tersebut lebih murah daripada yang ditawarkan si pangdam.

Penipu dengan modus menjual dan menyembelih kambing untuk dam menyasar para jemaah haji asal Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News