Penipuan Online Banking di Australia Bikin Geger, Saldo Rp 300 Juta Terkuras dalam 2 Menit

Penipuan Online Banking di Australia Bikin Geger, Saldo Rp 300 Juta Terkuras dalam 2 Menit
Helen Cahill kehilangan duit sekitar Rp300 juta setelah mengisi informasi data pribadinya untuk mengakses website palsu yang meniru website asli salah satu bank di Australia.  (ABC News: Kyle Harley)

Helen segera menelepon bank untuk melaporkan kejadian tersebut. Dia juga berbicara dengan perusahaan IT yang mengelola komputer perusahaannya, bernama Ignite Systems.

Mereka berhasil melacak jejak digital yang dilakukan Helen dan menemukan bahwa tautan yang dia klik pada halaman hasil pencarian Google tampak nyata. Tapi situs itu memiliki perbedaan URL yang mudah terlewatkan bila kurang berhati-hati. Alamat URL-nya memakai kata "bendigohank" bukan "bendigobank".

"Kelihatannya seperti replika situs website Bendigo Bank yang asli," ujar Helen.

Setelah melaporkan dan menindaklanjuti kasus yang dialaminya ini, Helen akhirnya mendapatkan kembali uang tabungannya di Bendigo Bank dalam waktu seminggu.

Tapi menurut dia, keberadaan website kejahatan siber yang diiklankan di situs pencarian Google seharusnya menjadi perhatian pihak bank.

"Awalnya saya begitu kesal, kemudian berubah menjadi begitu marah karena iklan Google yang tampaknya asli ternyata memiliki tautan ke situs perbankan online palsu.

"Saya tidak mengerti bagaimana pihak bank yang bersangkutan tidak mengetahui adanya pemalsuan ini. Saya pikir perlu mengambil langkah ke pihak Google, agar mereka menurunkan iklan itu," tambahnya.

Bendigo Bank menyatakan bahwa setelah iklan itu ditemukan, "tim Kejahatan Keuangan kami telah menyampaikan ke pemilik platform (Google) dan meminta iklan palsu itu diturunkan."

Seorang pengusaha kecil di Melbourne menjadi korban penipuan online banking setelah masuk ke website palsu yang mirip dengan website asli salah satu bank

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News