Penipuan Online Banking di Australia Bikin Geger, Saldo Rp 300 Juta Terkuras dalam 2 Menit
Pakar keamanan dunia maya Dave Lacy menjelskan modus penipuan iklan lewat situs pencarian Google sangat canggih.
"Mereka menggunakan pihak ketiga yang kita sebut afiliasi iklan, dengan kemampuan memanipulasi atau mengubah iklan, setelah mereka melalui proses pemeriksaan," jelas Dave.
Pihak Google tidak menjelaskan bagaimana iklan penipuan bisa muncul di mesin pencarinya.
Raksasa teknologi itu menyatakan tahun lalu saja telah memblokir atau menghapus hampir 60 juta iklan karena melanggar kebijakan layanan keuangan.
Google menyatakan pihaknya terus mengembangkan alat baru untuk melindungi penggunanya dari penipuan.
Penipuan siber terus meningkat
Sepanjang tahun 2022, sudah lebih dari 35.000 laporan tentang upaya pencurian informasi pribadi warga Australia.
Pusat Keamanan Siber Australia melaporkan kejahatan dunia maya merugikan perekonomian sekitar A$33 miliar pada tahun 2021.
Menurut Dave, seluruh kegiatan penipuan siber memang bertujuan untuk menipu, pelakunya terlatih dan berpengalaman.
Seorang pengusaha kecil di Melbourne menjadi korban penipuan online banking setelah masuk ke website palsu yang mirip dengan website asli salah satu bank
- Ini Motif Bule Australia Menganiaya Sopir Taksi di Bali
- Dunia Hari Ini: Timnas Indonesia Mengalahkan Korea Selatan Dalam Piala Asia U-23
- Dunia Hari Ini: Pendiri Mustika Ratu Tutup Usia
- Kenapa Ibu Negara Masih Akan Sangat Berpengaruh di Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Gadis 14 Tahun Dinobatkan sebagai Olahragawan Aksi Terbaik
- Dunia Hari Ini: Mahkamah Konstitusi Tolak Permohonan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar