Penjelasan Mantan Panglima TNI soal Indonesia Terancam Punah

Penjelasan Mantan Panglima TNI soal Indonesia Terancam Punah
Ketua BPN Prabowo-Sandi Jenderal (Purn) Djoko Santoso. Foto: Dery Ridwansyah/JawaPos.Com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno (BPN Prabowo - Sandi) Djoko Santoso mengomentari pernyataan calon presiden (capres) jagonya soal Indonesia bakal punah. Mantan Panglima TNI itu menuturkan, setiap negara memiliki dinamika perjalanan yang berbeda-beda dan selalu menghadapi persoalan yang mengancam kedaulatan.

"Negara itu ada penyakitnya. Seperti manusia bisa terkena serangan jantung, liver pada umur 80-90an," ujar Djoko di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (20/12).

Djoko lantas mencontohkan Uni Soviet yang sebelumnya dikenal sebagai salah satu negara adidaya dunia. Ternyata Uni Soviet bubar.

"Uni Soviet habis, Yugoslavia habis, bahkan Amerika juga lebih banyak korbannya dari perang dunia. Jadi umur negara-negara itu bisa terserang penyakit," kata Djoko.

Mantan tentara kelahiran 8 September 1952 itu juga menyodorkan bubarnya kerajaan-kerajaan di Nusantara. Sebagai contoh Sriwijaya yang dikenal sebagai kerajaan besar pun bubar.

"Sriwijaya bertahan sekitar 300 tahun. Kesultanan Demak hanya puluhan tahun. Tentunya kita harus kritis, jangan bodoh-bodoh banget lah," lanjutnya.

Pensiunan TNI yang akrab disapa dengan panggilan Joksan itu menambahkan, persaingan global saat ini kian keras. Dalam persaingan itu pula ada ancaman dari luar.

"Di penghujung abad 20 kita mengalami globalisasi dan perubahan iklim. Narkoba itu datang bukan hanya kilo per kilo tapi ton. Artinya Indonesia sedang berperang," tandas Djoko.(sat/JPC)


Mantan Panglima TNI Djoko Santoso mengomentari pernyataan Prabowo Subianto soal Indonesia terancam punah jika tidak dikelola secara baik.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News