Penjualan Anjlok, Jaguar akan Tutup Pabrik Sementara

Penjualan Anjlok, Jaguar akan Tutup Pabrik Sementara
Pabrik Jaguar Land Rover di Inggris. Foto: Carscoops

jpnn.com - PRODUSEN mobil Inggris, Jaguar Land Rover (JLR) dikabarkan akan menutup sementara pabrik di Soligull, West Midlands, Inggris.

Penutupan pabrik ini dilakukan karena penjualan JLR secara global mengalami penurunan.

"Sebagai bagian dari strategi lanjutan perusahaan untuk pertumbuhan yang menguntungkan, Jaguar Land Rover fokus mencapai efisiensi operasional dan akan menyelaraskan pasokan untuk mencerminkan permintaan yang berfluktuasi secara global sesuai kebutuhan," kata JLR sepertti dilansir Carscoops, Rabu (10/10).

Keputusan yang diambil oleh JLR adalah salah satu tindakan terbaik bagi JLR. Karena, JLR harus bisa menyesuaikan pengeluaran untuk melakukan pembayaran (gaji) karyawan yang mencapai 9.000 karyawan.

"Dengan penutupan sementara ini, karyawan yang terkena dampak akan dibayar selama durasi penutupan," sambung JLR.

JLR mengatakan, awal tahun ini penjualan di Tiongkok jatuh tajam karena konsumen menunda untuk melakukan pembelian mobil baru sampai Tiongkok bisa memangkas bea impor untuk kendaraan. Bahkan, JLR mengalami penurunan hingga 46 persen di Tiongkok

"Permintaan pelanggan khususnya di China sampai saat ini belum bergairah. Hal ini terjadi karena adanya perubahan tarif impor pada bulan Juli lalu dan belum ada penyesuaian harga," kata kepala komersial Jaguar Land Rover Felix Bräutigam.

JLR akan menutup pabrik tersebut selama dua pekan mendatang atau sampai akhir Oktober 2018. (Mg9/jpnn)


Awal tahun ini penjualan Jaguar di Tiongkok jatuh tajam karena konsumen menunda membeli mobil baru sampai Tiongkok bisa memangkas bea impor.


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News