Penularan Covid-19 di Klaster Keluarga 10 Kali Lebih Mengerikan

Penularan Covid-19 di Klaster Keluarga 10 Kali Lebih Mengerikan
Dewi Nur Aisyah. Foto: covid19goid

Dia mengatakan bahwa kebanyakan penularan di dalam klaster keluarga itu pada umumnya berasal dari salah satu keluarga yang positif karena tertulari saat beraktivitas di luar rumah, atau mungkin karena ada penderita COVID-19 yang berkunjung ke rumah dan orang itu mungkin tanpa sengaja menularkan penyakit itu kepada orang yang dikunjungi.

"Jadi biasanya jalur penularannya dua, antara keluarga yang di rumah dan mendapatkan penularan dari orang di luar rumahnya. Namun, pada saat berkunjung tidak menerapkan protokol kesehatan. Akhirnya terjadi penularan meskipun secara kondisi badan sehat," kata Dewi.

"Kedua adalah mungkin karena ada salah satu anggota keluarga yang mungkin harus keluar rumah. Entah itu untuk bekerja atau pergi ke pasar. Kemudian terjadi penularan di luar. Saat kembali ke rumah, kemudian menularkan kepada keluarga," tambahnya.

Untuk itu, ia kembali mendorong masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan meskipun berada di dalam rumah.

"Jadi salah satu hal yang harus di-highlight adalah ketika ada orang dari luar rumah yang datang ke rumah. Meskipun mungkin saudara, teman atau saudara kandung yang tidak tinggal satu rumah. Salah satu kuncinya adalah tetap menerapkan protokol 3M ketika kedatangan tamu seperti itu," katanya.

Kemudian, ketika salah satu anggota keluarga terpaksa melakukan aktivitas di luar rumah, maka anggota tersebut diharapkan juga untuk tetap memakai masker, sering mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak serta menghindari kerumunan guna mencegah penularan.

"Jadi harus dipastikan agar menerapkan protokol 3M dengan sangat ketat di manapun kita berada," ujar Dewi Nur Aisyah. (antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

Simak penjelasan dari Bu Dewi kenapa klaster keluarga bisa 10 kali lebih mengerikan ketimbang klaster lainnya.


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News