Penumpang Commuter Line Bingung

Penumpang Commuter Line Bingung
Penumpang Commuter Line Bingung
Sementara itu, Firmasyah (27), warga Bogor yang terbiasa menggunakan KRL Ekonomi AC menyesalkan harga tiket yang biasanya Rp5.500 naik menjadi Rp9.000. Selain itu, Firman merasa konsep commuter line tidak diimbangi dengan peningkatan fasilitas dan pelayanan. Firman juga mengkhawatirkan kondisi pada awal pekan depan, di mana ia harus berebut tempat dengan penumpang KRL Ekspress pada jam-jam sibuk. “Masih banyak kekurangan dan belum bisa mengakomodir para komuter. Rasanya belum tepat PT KA memberlakukan konsep ini,” kata dia

Corporate Secretary PT KAI Commuter Jabodetabek, Makmur Syaheran, mengakui masih ada beberapa penumpang yang kebiungan saat uji coba commuter line. “Memang masih ada penumpang yang bingung karena jadwal uji coba ini. Itu dikarenakan sifat penumpang pada Senin-Jumat berbeda dengan penumpang Sabtu dan Minggu. Jadi penumpang yang Sabtu-Minggu itu penumpang yang hanya menggunakan kereta Sabtu-Minggu saja. Jadi tidak tahu jadwal ini,” ujar Makmur, kemarin.

Menurut Makmur, uji coba digelar hari Sabtu karena tidak ingin mengganggu kenyamanan penumpang yang naik kereta api pada hari Senin hingga Jumat. ”Senin- Jumat pengguna keretanya padat. Kita ujicoba pada Sabtu karena jadwal Sabtu lebih ramai sedikit dibandingkan hari Minggu,” tambahnya Makmur.

Makmur menjelaskan, commuter line diterapkan untuk meningkatkan pelayanan kepada pengguna angkutan KRL, sekaligus mengatasi kemacetan di Ibukota. Pola operasi ini mulai berlaku efektif pada 2 juli 2011.

BOGOR-Uji coba kereta rel listrik (KRL) commuter line, kemarin, membuat sejumlah penumpang kebingunan. Pasalnya, pola operasi KRL diubah menjadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News