Penumpang Commuter Line Bingung

Penumpang Commuter Line Bingung
Penumpang Commuter Line Bingung
BOGOR-Uji coba kereta rel listrik (KRL) commuter line, kemarin, membuat sejumlah penumpang kebingunan. Pasalnya, pola operasi KRL diubah menjadi single operation. Jadi, semua KRL memiliki waktu tempuh perjalanan yang sama dan berhenti di stasiun yang sama serta tidak dilakukan penyusulan antar KRL.

Pantauan Radar Bogor (Grup JPNN) di Stasiun Besar Bogor kemarin, terdengar suara-suara keluhan dari calon penumpang. Mulai dari jadwal yang berubah, hingga melonjaknya harga kereta ekonomi AC. “Buntut-buntutnya kereta ekonomi jadi semakin padat dan dijejali penumpang,” ujar Ardian, pedagang di sekitar lokasi stasiun.

Sementara Ockyansyah (24), pengguna KRL Ekspres asal Citayam merasa dirugikan dengan penerapan commuter line. Ia menyatakan, waktu tempuh bertambah lama karena KRL harus berhenti di setiap stasiun yang dilewati.

Selain itu, tarif KRL ekonomi AC naik dari Rp5.500 menjadi Rp9.000. Namun, di satu sisi, commuter line menguntungkan pengguna KRL Ekspres, mengingat harga tiket KRL Ekspres turun dari Rp11.000 menjadi Rp9.000. Hanya, konsekuensinya, perjalanan semakin lambat karena harus berhenti di setiap stasiun.

BOGOR-Uji coba kereta rel listrik (KRL) commuter line, kemarin, membuat sejumlah penumpang kebingunan. Pasalnya, pola operasi KRL diubah menjadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News