Penyakit Akibat Rokok Makin Mengkhawatirkan, Vape Mulai Jadi Pilihan
Ardini menjelaskan, anak muda akan menanggung orang tua selama produktif dan sehat. Pertanyaannya, bagaimana generasi perokok bisa menghadapi bonus demografi?
Menurut Ardini, fenomena merokok justru melanda anak-anak remaja produktif. Perilaku seks dan rokok di kalangan anak dan remaja juga makin mengkhawatirkan.
“Paling saya hanya bisa kasih tahu lingkungan bahwa itu bahaya. Bayangkan ada orang miskin di Bandung, tak punya uang biayai anaknya kuliah, tapi bapak ibunya merokok,” ungkap Ardini.
Karena itu, lanjutnya, salah satu alternatif yang kini digunakan adalah vape atau rokok elektrik. Hal itu dapat menurunkan jumlah perokok dan bahaya penyakit yang ditimbulkan.
“Bagaimana sih sehingga lingkungan terbebas dari asap rokok? Harus ada kebijakkan yang mengatur. Silahkan soal regulasi vape siapa yang mengatur, siapa yang mengontrol harus dipikirkan sama-sama,” jelasnya.(ika/JPC)
Para perokok tentu sudah mengetahui bahaya penyakit akibat merokok. Bahkan, biaya untuk pengobatan penyakit akibat merokok seperti jantung koroner
Redaktur & Reporter : Antoni
- Bea Cukai Magelang Bergerak Aktif Ajak Masyarakat Gempur Rokok Ilegal
- Menkeu Sri Mulyani: Bea Masuk Turun 3,8 Persen
- RUPST 2024, Sampoerna Sambut Presiden Direktur Baru
- Bea Cukai Kudus Gerebek 2 Tempat Produksi Rokok Ilegal di Jepara dalam 1 Jam
- Bea Cukai Tanjung Priok Layani Ratusan Importir dan Eksportir Berstatus Mitra Utama
- Viral Remaja di Klaten Sakit Karena Rokok dan Vape, Dokter Bilang Begini