Penyelewengan BBM di Batam Dibekingi Aparat

Penyelewengan BBM di Batam Dibekingi Aparat
Penyelewengan BBM di Batam Dibekingi Aparat

Namun, Nasser menolak menyebutkan siapa yang dimaksud dengan oknum aparat negara itu. Dia hanya menyebut jika ada indikasi upaya mengadu domba Polri dan TNI oleh pihak ketiga dalam kasus bentrokan tersebut. Saat ini, pihaknya sedang menganalisis indikasi itu.

Terkait tindakan polisi dalam penembakan di lokasi, pihaknya menyimpulkan jika tindakan tersebut merupakan aksi membela diri karena kondisi saat itu aparat dikepung oleh massa.

Mobil polisi berisi lima petugas dan dua warga sipil yang diduga adalah Noldy dan Harun dirusak oleh massa saat berupaya keluar dari lokasi penggerebekan.

Sehingga, pihaknya menilai penembakan tersebut adalah upaya menyelamatkan diri dan menghindari bentrokan yang lebih besar. "Namun, tembakan peringatan ke bawah yang berakibat rekoset dan jatuh korban perlu didalami apakah masuk dalam kategori pelanggaran prosedur," tutur Nasser.

Sementara itu, Anggota Kompolnas Edi Hasibuan menjelaskan lebih jauh seputar solar ilegal yangdiduga kuat berkaitan dengan bentrok TNI-Polri. Hasil penyelidikan Kompolnas menunjukkan jika penyelewengan BBM bersubsidi di Batam sudah sangat kronis.

Selama kurun waktu Maret sampai September lalu, Polda Kepri menangani sedikitnya 29 kasus BBM ilegal dengan jumlah tersangka 33 orang.

Polisi juga menyita 70 mobil modifikasi dan lima kapal angkut BBM. "Mobilnya ada yang pakai sedan namun bisa menampung 300 liter," terangnya sambil menunjukkan beberapa foto.

Mobil-mobil tersebut sebagian milik warga perorangan yang sengaja dimodifikasi karena tergiur keuntungan. Mereka biasa bekerjasama dengan sejumlah SPBU. Polda Riau saat ini menyegel tiga SPBU di Batam yang terbukti melanggar.

BATAM - Berlarutnya solusi bentrokan TNI dan Polri di Batam memantik perhatian Kompolnas. Dua hari belakangan, lembaga tersebut mengadakan penyelidikan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News