Penyerang Kiai di Lamongan Bertemu Ibunya, Mengharukan

Penyerang Kiai di Lamongan Bertemu Ibunya, Mengharukan
Nandang Triyana, pelaku pengejaran pengasuh ponpes Karangasem Paciran Lamongan KH Hakam Mubarok ditahan di RS Bhayangkara, Surabaya, Rabu (21/2). FOTO: Angger Bondan/Jawa Pos

Menurut Syafruddin, beberapa kejadian penyerangan terhadap tokoh agama dibangun dari berita hoaks.

Dia mencontohkan peristiwa di Jabar. Dari 13 kejadian yang menyebar di publik, hanya 2 yang faktual. Sisanya hoaks. Hal yang sama, menurut dia, terjadi di Jatim.

Dengan fakta tersebut, pria yang juga menjabat wakil ketua umum Dewan Masjid Indonesia itu memerintah polda jajaran melakukan penyelidikan secara mendalam. Membentuk tim khusus untuk melakukan penyelidikan menyeluruh.

Mulai aspek medis hingga kemungkinan adanya dalang di balik peristiwa yang ada. Setelah hasilnya muncul, dia meminta publik diberi penjelasan secara gamblang. Tidak berdasar isu.

”Ini beda dengan tahun 1998, kalau dulu memang ada gerakan masif, kalau saat ini berkembangnya karena hoaks-nya yang banyak,” jelasnya.

Hal senada disampaikan Wakil Rais Am PB NU KH Miftachul Akhyar. Menurut dia, segala informasi atau isu yang ada harus dijelaskan melalui klarifikasi atau tabayun. Agar tidak termakan informasi hoaks yang menyesatkan. ”Kami akan membantu mendinginkan santri, meredam gejolak yang ada,” terangnya.

Terkait penanganan beberapa peristiwa yang ada, pihaknya menyerahkan proses penanganan kepada petugas kepolisian. Pihaknya sudah meminta polisi agar melakukan penanganan yang detail. Supaya masyarakat juga tahu yang sebenarnya.

Pengasuh Ponpes Miftachusunnah, Kedung Tarukan, Surabaya, itu menegaskan, tidak ada instruksi kepada santri untuk lebih waspada. Selama ini, tanpa ada masalah itu pun, keamanan harus diperketat.

Nandang, orang yang diduga gila, pelaku penyerangan terhadap KH Hakam Mubarok, dipertemukan dengan ibunya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News