Penyerapan Belanja Modal Rendah
Senin, 24 Desember 2012 – 07:36 WIB

Penyerapan Belanja Modal Rendah
Menurut Anny, selain tiga pos tersebut, serapan belanja sudah di atas 90 persen. Misalnya, realisasi belanja pegawai yang sudah mencapai Rp 194,0 triliun atau 91,4 persen. Lalu, pos transfer ke daerah yang sudah mencapai Rp 453,9 triliun atau 94,8 persen.
Anny menyebut, pos dengan serapan tertinggi adalah belanja subsidi yang mencapai Rp 308,0 triliun atau 125,7 persen. "Ini terdiri dari belanja subsidi energi dan nonenergi,"katanya.
Menurut Anny, secara total, realisasi belanja APBN-P 2012 sudah mencapai Rp 1.375,8 triliun atau 88,9 persen dari pagu anggaran yang sebesar Rp Rp 1.548,3 triliun. "Realisasi ini lebih tinggi dari realisasi pada periode sama tahun lalu yang sebesar 86,9 persen," ucapnya.
Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Mardiasmo mengatakan, rendahnya penyerapan anggaran memang menjadi disinsentif bagi pertumbuhan ekonomi. "Apalagi, serapan rendah terjadi pada pos belanja modal," ujarnya.
JAKARTA - Penyerapan anggaran seperti menjadi penyakit yang tak kunjung bisa disembuhkan. Parahnya, pos dengan serapan paling seret adalah belanja
BERITA TERKAIT
- Bermodal Rp 3 Juta, Sulianto Indria Putra Bisa Kantongi USD 1 Juta
- Minta Keadilan kepada Kemenhub, Driver Ojol: Aplikator Cukup 10 Persen
- Bank Mandiri Kembali Masuk Forbes World’s Best Bank 2025 Lima Tahun Beruntun
- Luncurkan Green Movement, Pertamina NRE Teguhkan Komitmen Terhadap Keberlanjutan
- Pameran Rantai Dingin dan Logistik Terbesar di Indonesia Resmi Dibuka, Ini Targetnya
- Bea Cukai Kawal Ekspor Perdana 8,9 Ton Sekam Bakar PT Minaqu Indonesia ke Belanda