Perahu Hancur, Ratusan Neyalan Menganggur

Perahu Hancur, Ratusan Neyalan Menganggur
Perahu Hancur, Ratusan Neyalan Menganggur
Merasa usaha mereka sia-sia, kedua perahu tersebut kemudian dibiarkan terhempas dan baru dapat ditarik ke bibir pantai pagi harinya. Dan kondisi perahu saat itu kata H. Mustafa, sudah hancur. Bagian atas atau rumah perahu sudah tidak terlihat. Beberaoa bagian perahu yang terbuat dari papan itu retak dan pecah akibat benturan dan hempasan gelombang.

"Pagi-pagi baru ditarik ke pinggir sini ko perbaiki," ujar H. Mustafa sembari menunjuk kedua perahu tersebut yang sedang diperbaiki beberapa nelayan.

Terkait kerugian dari peristiwa tersebut, dia menguraikan untuk memperbaiki kedua perahu tersebut, membutuhkan dana sekira Rp 20.000.000 per perahu. Pasalnya, selain harus mengganti papan-papan yang rusak serta ongkos kerja yang memakan waktu sekira satu bulan.

"Kalau hitung semua dari papan sampai ongkos kerja, lebih dari Rp 20.000.000. Tapi ini di luar dari alat tangkap ikan dan mesin perahu serta biayah hidup anak buah yang tidak bisa melaut," ungkapnya.

Saat kejadian tersebut, posisi mesin kedua perahu masih berada di atas perahu dan tidak sempat diselamatkan. Dan akibat hempasan gelombang, mesin kedua perahu yang masing-masing terdiri dari dua mesin itu kemasukan air laut dan jelas rusak. Sehingga lanjut dia, harus diperbaiki, dan hingga sekarang pihak pemilik belum bisa memastikan apa saja kerusakan pada mesin perahu.

KUPANG - Cuaca buruk yang melanda wilayah NTT terus memakan korban. Kali ini yang menjadi korban adalah dua perahu milik nelayan Oesapa Kupang. Walau

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News