Peran Santri di Masa Krisis

Oleh: Wakil Ketua MPR Dr Jazilul Fawaid, S,Q., M.A.

Peran Santri di Masa Krisis
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid. Foto: Ist for jpnn.com

Dalam konteks politik dan hukum, situasi Indonesia hari ini tidak bisa dikatakan bebas dari krisis. Politik yang sejatinya good life and good for mankind, masih dimaknai oleh beberapa pihak sebagai sarana perebutan kedudukan dan kekuasaan; how to gain and retain the power. Sebagai konsekuensinya, upaya mewujudkan tujuan nasional, yakni masyarakat Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera tidak bisa segera terlaksana.

Mereka yang duduk di panggung kekuasaan dan di luar kekuasaan seperti oposisi dan kelompok masyarakat sipil masih belum satu perspektif dan visi dalam mengolah perbedaan agar menjadi satu kekuatan positif yang mampu berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

Di level ekonomi, kita harus jujur bahwa upaya mewujudkan cita-cita kemandirian ekonomi dan berkhidmat pada prinsip ekonomi Pancasila atau ekonomi kerakyatan masih merupakan jalan panjang untuk diwujudkan secara paripurna. Kita masih tergoda untuk berjalan pada pola pikir kapitalistik yang senyatanya tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa.

Pandemi Covid-19 menjadi fenomena gunung es atas berbagai krisis yang sudah menerpa sebelumnya. Kehadiran pandemi yang menghantam tanpa pandang bulu; tak peduli agama, status sosial, kaya atau miskin, telah menghadirkan ujian keras bagi ketahanan nasional.

Pandemi benar-benar menguji apakah para elite bangsa telah berkhidmat pada prinsip yang digariskan konstitusi (kebijakan yang konstitusional), apakah pola ekonomi yang dijalankan telah sejalur dengan prinsip ekonomi Pancasila dan kerakyatan, apakah masyarakat Indonesia masih memegang erat tradisi paguyuban atau gotong royong dalam kehidupan mereka.

Secara singkat, pandemi Covid-19 menjadi momentum penggugah kesadaran bangsa Indonesia apakah telah berkhidmat pada nilai-nilai budayanya dalam menjalankan praktik politik, ekonomi, dan sosial budaya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, atau justru sebaliknya.

Modalitas Kaum Santri

Deskripsi berbagai persoalan di atas menjadi tantangan yang tak mudah untuk dijawab oleh kaum santri di masa kini, termasuk juga segenap elemen bangsa lainnya. Masing-masing sektor kehidupan memiliki kompleksitas permasalahannya sendiri-sendiri, bahkan terhubung satu sama lain.

Dalam konteks politik dan hukum, situasi Indonesia hari ini juga tidak bisa dikatakan bebas dari krisis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News