Perang Diskon Rusak Industri Kafe Jatim

jpnn.com, SURABAYA - Kinerja industri kafe dan restoran di Jawa Timur (Jatim) cenderung stagnan.
Hal itu disebabkan penurunan daya beli dan persaingan yang makin ketat.
Bahkan, momen Ramadan tak mampu mengangkat kinerja industri.
Ketua Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Jatim Tjahjono Haryono menyatakan, kinerja penjualan makanan-minuman di kafe serta resto saat momen Ramadan dan Lebaran tahun ini berbeda jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Tahun lalu, masih ada pertumbuhan penjualan 13 persen. Namun, tahun ini, grafiknya datar saja.
Salah satu penyebabnya adalah pertumbuhan jumlah kafe dan restoran di Jatim yang mencapai 15 persen dalam setahun terakhir.
”Hal itulah yang akhirnya membuat kompetisi kian ketat,” jelas Tjahjono.
Kafe dan restoran yang baru bermunculan itu cenderung memilih pangsa pasar menengah ke bawah sehingga timbul kompetisi yang tinggi.
Kinerja industri kafe dan restoran di Jawa Timur (Jatim) cenderung stagnan.
- Toffin Indonesia Hadirkan Mesin Kopi Paling Mutakhir
- Epson Mobile Projector Cart Raih Penghargaan Best of the Best di Red Dot Design Awards 2025
- PGE Raih Pendapatan USD 101,51 Juta di Kuartal I 2025, Dorong Ekosistem Energi Berkelanjutan
- Smelter Merah Putih PT Ceria Mulai Produksi Ferronickel
- ABM Investama Tunjukkan Resiliensi-Komitmen ESG di Tengah Tantangan Industri 2024
- Peringatan Hari Bumi 2025, PalmCo Atur Strategi untuk Percepat Net Zero Emisi