Perang Konsulat

Oleh Dahlan Iskan

Perang Konsulat
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Kepala polisi itu, Wang Lijun, dianggap hopingan dengan Bo Xilai yang terkenal itu. Bo Xilai adalah Gubernur Chongqing. Ia tokoh muda yang diramal bisa menjadi salah satu presiden Tiongkok.

Bo Xilai ditangkap. Tuduhannya: korupsi besar-besaran di Chongqing. Berkomplot pula dengan kepala polisi Wang Lijun. Sulit dibongkar. Setiap penyelidikan selalu mental.

Maka ketika Bo Xilai akhirnya ditangkap hebohnya ke seluruh dunia. Orang kuat itu tumbang.

Bo Xilai dijatuhi hukuman mati. Demikian juga istrinya.

Belakangan hukuman itu menjadi seumur hidup. Wang Lijun lari ke konsulat Amerika di Chengdu.

Namun 30 jam kemudian menyerahkan diri ke polisi. Wang dijatuhi hukuman seumur hidup. Kini kasus Bo Xilai tidak terdengar lagi.

Belakangan, Amerika juga sudah kurang memperhatikan Tibet lagi. Amerika seperti lelah membela Tibet. Apalagi Tiongkok memang dengan nyata membangun dan memakmurkan Tibet. 

Salah satunya dengan membangun rel kereta cepat ke Lhasa. Yang semula bisa dianggap mustahil.

Belakangan, Amerika seperti lelah membela Tibet. Apalagi Tiongkok memang dengan nyata membangun dan memakmurkan Tibet.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News