Perang Syria Menyebar ke Perbatasan
Bentrok Pro dan Anti-Assad di Lebanon, 10 Tewas
Kamis, 23 Agustus 2012 – 09:56 WIB
Pertikaian di Tripoli meletus sejak Senin malam (20/8). Kota itu memang berpenduduk Muslim Sunni, yang sangat memusuhi rezim Assad di Syria, dan Alawiyah (kelompok atau suku asal Assad). Sebelumnya, konflik dua kelompok pernah pecah pada akhir Juni dan bulan lalu. Tetapi, kali ini intensitasnya lebih tinggi.
Baca Juga:
Sumber medis menyebut bahwa bentrok senjata di antara dua kubu kemarin termasuk yang terhebat sejak perang saudara di Lebanon pada 1975-1990. Lebih dari 100 orang terluka dalam baku tembak pekan ini. Bentrok dipicu garis sektarian di antara Muslim Sunni yang tinggal di Distrik Bab al-Tabbaneh dan Alawiyah di kawasan Jabal Mohsen.
’’Setelah reda dan tenang, Kota Tripoli diguncang oleh sekitar dua lusin ledakan pukul 02.00 hingga 06.00 (dini hari kemarin, Red),’’ ujar seorang saksi mata yang tak mau disebutkan namanya. Para milisi dari dua kelompok juga menggunakan senapan otomatis.
Sementara itu, kemarin pasukan Assad kembali menggempur Kota Aleppo dari udara. Jet- jet tempur militer Syria mengitari wilayah utara Aleppo sambil membombardir dan memberondongkan tembakan. Wilayah yang terkena dampak paling parah adalah Distrik Sheikh Saeed. Sebab, sebelumnya, pasukan loyalis Assad terlibat bentrok dengan oposisi di wilayah itu. Bersamaan itu, serangan udara di Damaskus menewaskan sedikitnya 12 orang kemarin.
DAMASKUS – Kekerasan di Syria sejauh ini memicu kekhawatiran dunia. Sebab, perang saudara di negeri itu tak mustahil meluas ke negara tetangganya
BERITA TERKAIT
- Populasi Korsel Menua Berpotensi Jadi Peluang Emas Indonesia
- Merawat Konflik, Turki Beri Pengobatan kepada Ribuan Tentara Hamas
- Joe Biden Larang Impor Uranium, Rusia Yakin Amerika Bakal Rugi Sendiri
- Blockout 2024: Upaya Memaksa Selebritas Amerika Peduli Gaza
- Arab Saudi Minta Umat Islam Waspadai Iklan Haji di Medsos
- Bela Palestina, Majelis Ormas Islam Serukan Lawan Genosida di Area CFD Jakarta