Perang Vietnam di Film Rambo itu Parah, di Gaza Lebih Parah

Perang Vietnam di Film Rambo itu Parah, di Gaza Lebih Parah
Abdillah Onim saat bersama keluarganya. Foto: Imam Husein/Jawa Pos

Tapi, proses hingga bisa bertemu jodoh tak bisa dibilang mudah. Dia melakukan taaruf dengan perempuan Gaza tak hanya satu atau dua kali. Tapi, sampai enam kali.

”Ada yang sayanya tidak cocok, ada juga yang keluarganya tidak cocok. Maklumlah, saya kan orang asing,” kenangnya.

Setelah enam kali taaruf, dia mengaku hampir putus asa. Sampai kemudian dia bertemu Rajaa.

Hanya dalam hitungan hari setelah berkenalan dengan keluarga, Onim dan Rajaa melangsungkan pernikahan. Setelah menikah, keduanya baru memulai proses perkenalan pribadi masing-masing.

Menurut Onim, banyak kejadian tidak biasa yang dialaminya bersama sang istri. Di awal pernikahan, saat keduanya sedang jalan berdua, sering sekali petugas menghentikan mereka.

Melihat pasangan warga negara asing dengan perempuan Palestina berdua-duaan membuat mereka curiga.

”Mereka selalu minta surat nikah. Jadilah awal pernikahan, kami selalu membawa surat nikah ke mana pun,” katanya, lantas tersenyum.

Tiga anaknya dia beri nama yang mempertautkan unsur Islami dan Indonesia. Si putri dinamai Marwiyah Filindo. Sedangkan dua putra bernama Ismael Nusantara dan Almaqdisy Bahari.

Abdullah Onim mengatakan, umat Kristen Palestina mengeluarkan statemen, bila Masjidilaqsa tetap ditutup, mereka akan mengalihfungsikan gereja menjadi masjid.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News