Perawat Panti Jompo Asal Indonesia Membantah Stereotip di Tengah Kurangnya Pekerja Laki-laki

Perawat Panti Jompo Asal Indonesia Membantah Stereotip di Tengah Kurangnya Pekerja Laki-laki
Di tengah banyaknya masalah dalam industri panti jompo Australia, minimnya keberagaman gender adalah salah satunya. (ABC Great Southern: Mark Bennett)

Selain itu, ia juga merasa senang karena bisa membantu para lansia menghabiskan sisa-sisa terakhir dalam masa hidup mereka.

"Kadang kita kasihan melihat keadaan mereka, misalnya yang perlu mendapatkan perawatan intensif karena sudah tidak bisa melakukan kegiatan sendiri," ujarnya.

"Kalau tidak ada yang kerja membantu mereka ya kasihan juga."

Tadinya, Fransi bekerja sebagai insinyur di perusahaan eksplorasi minyak internasional selama 30 tahun yang membuatnya "jenuh" dengan dinamika kerjanya, ditambah "faktor usia".

Ia mengatakan bahwa pekerjaan di rumah perawatan lansia yang sudah ditekuninya selama hampir tiga tahun terakhir ini ia dapatkan secara tidak sengaja.

"Kami pernah membantu satu pasangan warga asal Indonesia di sini yang tidak memiliki anak. Mereka hanya berdua, dan karena sudah sepuh, kami sering datang memberikan bantuan kepada mereka," katanya.

"Kami sempat membantu mengurus dana agar ada perawat yang datang membantu memandikan ... dari situ, saya kemudian melihat bahwa bidang ini bisa saya jalankan."

Sejak itu, Fransi mengikuti kursus dan mendapatkan sertifikat untuk bisa bekerja di sektor perawatan lansia tersebut.

Industri panti jompo Australia masih didominasi oleh pekerja perempuan di tengah banyaknya stereotip dan hal lain yang menyebabkan laki-laki enggan menggelutinya

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News