Perbaikan Gardu Listrik nan Lama

Perbaikan Gardu Listrik nan Lama
Perbaikan Gardu Listrik nan Lama
Kalau saja di Cawang itu ada trafo cadangan, sebenarnya langsung sudah bisa diatasi. Masalahnya, Cawang tidak punya trafo cadangan. Jangankan cadangan, yang ada itu saja sudah "Senin-Kemis". Posisinya sudah rawan karena tingkat pemakaiannya sudah di atas 90 persen semua. Bukan hanya Cawang, seluruh GITET di Indonesia tidak lagi memiliki cadangan! Semua cadangan sudah dipakai. Padahal, di sekitar Jakarta saja terdapat sekitar 12 GITET yang keadaannya semuanya kurang lebih sama gawatnya.

Untung, sebelum ini, Surabaya masih punya satu trafo cadangan. Letaknya di GITET Krian, sekitar 25 km dari Surabaya. Cadangan inilah yang harus dibongkar untuk dikirimkan ke Cawang.

Kelihatannya simpel: bongkar, kirim, lalu pasang. Pelaksanaannya tidak semudah itu.

Satu trafo itu beratnya 160 ton! Membongkarnya saja memerlukan waktu enam hari. Trafo cadangan tersebut memang dalam keadaan sudah terpasang di GITET. Bukan di gudang. Untuk mengirimkannya ke Cawang, diperlukan waktu sangat lama. Karena beratnya 160 ton, tidak banyak jembatan yang kuat dilalui. Padahal, ada berapa ratus jembatan seperti itu antara Krian sampai Bekasi?

JAKARTA lagi heboh listrik byar-pet gara-gara gardu Cawang terbakar. Mengapa PLN perlu punya gardu yang kalau terbakar bisa membuat listrik satu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News