Perbaiki Dulu Infrastruktur Danau Toba
Minggu, 08 April 2012 – 06:38 WIB
Berkaitan dengan some thing to do, tidak semestinya mengarah kepada seks dan judi. Masih banyak hal yang bisa dikembangkan dengan mengeksplorasi prilaku budaya Batak yang sangat kaya.
“Tidak mesti seks dan judi untuk mengangkat (industri wisata) Danau Toba, pariwisata budaya sudah sangat luar biasa. Selama ini suku Batak sangat kental dengan budayanya, itu menjadi satu nilai jual tinggi,” paparnya.
Dia berpendapat, ada pertimbangan lain yang perlu dipertimbangkan pihak yang ingin menyediakan judi dan sek di sekitar danau itu. Pertama, belum ada payung hukumnya di Indonesia. Kemudian, bagi suku Batak, seks bebas itu tabu. Sehingga, judi dan seks bisa membuat ketersinggungan antara pengelola dan masyarakat lokal.
Lebih lanjut, dia menyebutkan, di Bali ada dua konsep pengelolaan pariwisata, high tourism dan mess tourism. Khusus untuk high tourism berada di Nusa Dua, Bali. Di kawasan itu wisatawan yang memiliki finansial besar baru masuk. Sedangkan wisatawan tak bersinggungan dengan masyarakat lokal. Kemudian, di Kute, ada pengelolaan pariwisata mess tourism, artinya masyarakat langsung bersinggungan.
MEDAN- Wacana mengembangkan kawasan perjudian dan wisata seks di sekitar Danau Toba, terus memantik beragam pendapat. Diantaranya dari pelaku industri
BERITA TERKAIT
- 24 Personel Berprestasi di Polda Sulbar Diberi Penghargaan, Irjen Adang: Jangan Cepat Puas
- 2 Tersangka Korupsi Dana APM Ditahan di Lapas Perempuan Mataram
- Perahu Bocor dan Terbalik, 2 Orang Meninggal Tenggelam di Kalipare Malang
- Peringatan dari BMKG Supadio Pontianak: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem
- Pria Paruh Baya di Palembang Tewas Bersimbah Darah Ditabrak Truk Tangki CPO
- Menjelang Iduladha, Polresta Pekanbaru Cek Hewan Kurban dan Bahan Pokok